kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Asing ambil untung, saham bank tergerus


Jumat, 20 Juli 2018 / 19:31 WIB
Asing ambil untung, saham bank tergerus
ILUSTRASI. Papan Elektronik Pergerakan Saham Gedung BEI


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi net sell asing membuat saham perbankan memerah. Sebut saja saham bank plat merah milik BBNI, BBTN dan BMRI kompak menurun.

Bila melihat dari pergerakan saham year to date (ytd), BBNI menurun sebesar 26,77%, BBTN turun 36,97% dan BMRI turun 20 63% ytd. Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh net sell asing yang mendera saham perbankan. Aksi profit taking ini diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun depan.

Tercatat net sell asing untuk BBNI year to date (ytd) mencapai Rp 4,3 triliun. BBTN mencatat net sell asing sebesar Rp 1,45 triliun serta BMRI sebesar Rp 3,85 triliun.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital mengatakan, ini merupakan aksi profit taking oleh asing setelah sebelumnya melakukan akumulasi beli di tahun lalu. 

Di sisi lain ini kesempatan juga bagi asing untuk memindahkan investasi ke Amerika Serikat pasca ada potensi yang besar untuk bunga acuan The Fed kembali naik.

“Asing akan jual secara bertahap dan puncaknya akan ada di 2019,” ujar Alfred saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/7).

Menurutnya ini adalah momen yang tepat untuk masuk ke saham perbankan. Dengan catatan, masuk dalam waktu jangka panjang menanti sentimen positif. Karena dari sisi fundamental saham bank sudah cukup baik.

Senada, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mengatakan ini merupakan aksi profit taking yang dilakukan asing pasca aksi beli tahun lalu. Di sisi lain asing juga masih akan wait and see karena melihat kebijakan yang diambil BI.

“Posisi kebijakan BI saat ini akan membuat NIM kemungkinan targerus karena bunga deposito naik sedangkan penyesuaian kredit butuh waktu dan menjaga rasio kredit macet,” ujar Kevin kepada Kontan.co.id.

Asing dirasa masih perlu pertimbangan sebelum kembali masuk ke pasar dalam negeri. Mengingat fluktuasi rupiah yang belum stabil membuat asing wait and see karena sisi nilai tukar yang kurang menguntungkan di kondisi saat ini.

“Investor bisa masuk untuk jangka panjang di perbankan. Namun untuk trader sebaiknya wait and see,” ujar Kevin.

Saham yang patut dicermati adalah BBNI, BBTN dan BMRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×