kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset tak laku dilelang, kurator ambil alih aset


Senin, 27 Mei 2013 / 19:35 WIB
Aset tak laku dilelang, kurator ambil alih aset
ILUSTRASI. Pengobatan untuk Penyakit Jantung Koroner. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kurator mulai ambil alih aset-aset PT Metro Batavia (dalam pailit) dari sejumlah kreditur separatis yakni Bank Muamalat dan Bank Capital. Menyusul ada sejumlah aset Batavia Air yang tidak laku dilelang. 

"Hari ini kami mengirimkan surat ke kreditur separtis yang menegaskan pemberitahuan hak insolvensi Muamalat dan Capital sudah habis," kata kurator Turman M Panggabean, Senin (27/5).

Menurut pasal 59 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU, kurator akan mengambilalih aset-aset yang tak laku dilelang. Namun sayang, Turman tidak dapat menjelaskan secara detil berapa jumlah aset yang laku dijual dan yang tidak. "Kami belum menerima laporan resmi dari Bank Muamalat dan Bank Capital," katanya. 

Turman hanya menyebutkan ada dua Airbus dan 6 Boing 737-300 yang tidak laku saat proses lelang. Untuk langkah selanjutnya, kurator segera melakukan penilaian terhadap aset-aset yang tidak laku ini. Baru setelah itu, dalam kurun waktu tidak lama tim kurator mulai melelang aset-aset Batavia Air ini.

"Rencananya kami akan mencari appreisal untuk menilai harga pesawat sebelum dilelang. Appresialnya pun harus disumpah di Pengadilan oleh hakim pengawas," katanya. 

Sementara itu, Ricard Purba selaku kuasa hukum Bank Muamalat mengaku belum menerima surat pemberitahuan yang dikirimkan kurator. Meski demikian, pihaknya sadar betul masa insolvensi sudah berakhir dan aset-aset yang selama ini dalam penguasaan Bank Mualamat yang tak laku akan diserahkan ke kurator. "Hak insolvensi sudah habis yang pesawat akan diurus oleh tim kurator," katanya.

Pada Kamis (16/5) yang lalu, Bank Muamalat telah berhasil melelang setidaknya 7 boedel pailit dengan niali Rp 60 miliar. Ini berupa tanah dan bangunan di Pontianak, Jakarta dan Tangerang.

Untuk lelang yang dijalankan bank Capital berlangsung pada Jumat (17/5) kemaren dengan nilai lelang sebesar Rp 8,5 miliar. Padahal nilai limit aset tersebut Rp13,6 miliar.

Sebagai informasi, total tagihan Batavia Air mencapai Rp1,2 triliun. Rinciannya, tagihan kreditur konkuren Rp782,6 miliar, kreditur separatis Rp244,2 miliar, kreditur preferen pajak Rp48,09 miliar, dan kreditur preferen karyawan Rp151,6 miliar. Sementara itu, perkiraan aset Batavia Air hanya mencapai Rp500 miiar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×