kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset reksadana amblas Rp 5 triliun


Selasa, 05 Juni 2012 / 08:17 WIB
Aset reksadana amblas Rp 5 triliun
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Jumat 21 Mei 2021, simak sebelum tukar valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/11/2020.


Reporter: Wahyu Satriani Ari Wulan, Ruisa Khoiriyah | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Turbulensi yang menggoyahkan pasar finansial global makin kencang, memasuki semester kedua. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Senin (4/6), tergerus 3,82% hingga 3.654,58. IHSG sudah terbenam sebesar 8,32% selama bulan Mei lalu. Terpuruknya pasar saham tak pelak menyuramkan kinerja reksadana.

Mengutip data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), nilai dana kelolaan reksadana sepanjang Mei lalu longsor sekitar Rp 5 triliun, menjadi Rp 165,63 triliun. "Dana kelolaan reksadana ikut terpengaruh akibat harga saham yang menjadi aset dasar reksadana terkoreksi," ungkap Legowo Kusumonegoro, Sekretaris Jenderal APRDI yang juga Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia, kemarin (4/6).

Bapepam-LK mencatat hingga akhir Mei 2012, saham merupakan aset dasar terbesar reksadana. Porsi dana yang berada di saham mencapai Rp 67,66 triliun, atau setara 42,38% dari total nilai underlying asset reksadana.

Maklum, saham menjadi aset dasar untuk dua jenis reksadana, yakni saham dan campuran. Dana kelolaan kedua jenis reksadana itu, saat ini, porsinya setara 47,84% dari total dana kelolaan reksadana industri.

Pembelian meningkat

Manulife Aset Manajemen mencatat penurunan dana kelolaan reksadana sebesar Rp 500 miliar, akhir Mei lalu. Saat ini, nilai dana kelolaan reksadana Manulife mencapai 10,5 triliun.

Putut Endro Andanawarih, Director Investment Specialist Manulife, menambahkan, keterpurukan indeks justru memicu para investor menambah kepemilikannya di reksadana. "Ada kenaikan nilai subscription," kata dia.

Menurut Bapepam-LK, unit penyertaan reksadana selama Mei meningkat 676 juta unit menjadi 104,389 miliar unit. Namun, bisa juga kenaikan tersebut karena perilisan produk reksadana baru oleh manajer investasi.

BNI Asset Management juga menderita penurunan dana kelolaan reksadana saham. Selama Mei, dana kelolaan reksadana saham turun Rp 4 miliar menjadi Rp 36 miliar.

Anjloknya aset dasar menjadi sebab utama penurunan dana kelolaan ini. "Tidak ada redemption atau penjualan unit reksadana," ujar Idhamshah Runizam, Direktur Utama BNI Asset Manajemen.

Total dana kelolaan reksadana BNI Asset Management justru meningkat sekitar
Rp 200 miliar, hingga Rp 6 triliun per akhir Mei. Kenaikan itu karena peluncuran produk baru reksadana terproteksi serta reksadana campuran, bulan lalu.

Vivian Secakusuma, Presiden Direktur BNP Paribas, menilai, dalam situasi pasar yang rentan guncangan seperti saat ini, investor harus lebih tenang dalam bersikap.
"Jika investor merasa tidak nyaman dan merasa tidak untung di situasi ini, ya harus keluar. Namun, ia harus menyadari itu ada risikonya," kata dia, pekan lalu (29/5).

BNP Paribas masih optimis, kinerja reksadana tahun ini cerah. Prospek kenaikan laba emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini diprediksi mencapai 15%. "Meski berpengaruh besar, namun kami tidak melihat Eropa. Prospek laba emiten lebih kami perhitungkan," kata Vivian.

Mengutip data Infovesta Utama, return reksadana berbasis saham yakni saham dan campuran tergerus 7,46% dan 6%, Mei lalu. Selama 2011, laba emiten mampu tumbuh 20%. Namun guncangan di pasar global berimbas ke pasar lokal, hingga return reksadana saham hanya mampu tumbuh 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×