kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APLI berencana eksekusi buyback tahap II


Senin, 21 April 2014 / 09:01 WIB
APLI berencana eksekusi buyback tahap II
ILUSTRASI. Manfaat melinjo untuk kesehatan.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Terus merosotnya harga saham PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) mendorong manajemen untuk melakukan tindakan. Perseroan akan melakukan pembelian kembali saham (buyback).

Dalam pengumuman resmi perusahaan, APLI akan menarik maksimal 95,63  juta saham di pasar. Jumlah itu setara dengan 6,38% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan. Ini merupakan buyback ke dua yang dilakukan perseroan.

Sebelumnya, APLI mendapat restu pemegang saham pada 31 Mei 2012 untuk membeli kembali 150 juta saham. Jumlah itu sama dengan 10% saham yang telah dikeluarkan perseroan. Namun, hingga periode buyback habis, realisasinya hanya 54,36 juta saham atau 3,62%.

Saham hasil buyback pertama itu masih tersimpan dalam tresuri perseroan. Pada buyback ke dua ini, perseroan telah menyiapkan dana sekitar Rp 9,56 miliar. Aksi pasar ini akan dilakukan setelah APLI mengantongi izin dari pemegang saham.

Rencananya, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) akan digelar 20 Mei 2014 mendatang. Manajemen Asiaplast menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai broker yang akan mengeksekusi aksi tersebut.

Lebih lanjut, manajemen APLI menjelaskan, tujuan dari buyback ini adalah meningkatkan laba per saham (EPS), imbal hasil aset (ROA) dan imbal hasil ekuitas (ROE) perusahaan secara berkelanjutan.

Selain itu, buyback ini dimaksudkan guna membantu stabilisasi harga saham APLI agar mencerminkan kondisi fundamental perseroan. Manajemen telah berhitung, dengan menggunakan dana Rp 9,56 miliar untuk buyback, maka aset perseroan akan longsor.

Per akhir Desember 2013, aset APLI tercatat sebesar Rp 303,59 miliar. Setelah buyback ke dua ini, aset akan menyusut menjadi Rp 294,03 miliar. Sedangkan ekuitas akan naik dari Rp 217,72 miliar menjadi Rp 227,28 miliar.

Adapun, laba bersih perseroan di akhir 2013 sebesar Rp 1,88 miliar. Dengan asumsi itu, maka EPS akan naik dari Rp 1,28 menjadi Rp 1,39. Imbal hasil aset perseroan meingkat dari 0,62% menjadi 0,64%. Adapun ROE akan mengalami penurunan dari 0,86% menjadi 0,83%. Angka ini diperoleh dengan menggunakan basis data laporan keuangan Desember 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×