kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,11   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ANTM fokus memperluas pabrik feronikel tahun ini


Selasa, 24 Januari 2017 / 07:57 WIB
ANTM fokus memperluas pabrik feronikel tahun ini


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan menggenjot konstruksi Proyek Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH). Perusahaan tambang pelat merah ini menyiapkan Rp 2,56 triliun untuk belanja modal 2017.

"Sekitar Rp 2 triliun untuk pabrik feronikel, sisanya untuk perawatan dan kebutuhan operasional lainnya," ujar Sekretaris Perusahaan ANTM Trenggono Sutioso ke KONTAN, Senin (23/1).

Konstruksi pabrik feronikel tahap pertama di Halmahera Timur menggunakan dana yang sudah ada, dari hasil penyertaan modal negara (PMN) pada 2015. Pabrik ini akan menambah kapasitas produksi feronikel ANTM, dari 27.000–30.000 ton nikel (TNi) jadi 40.500–43.500 TNi per tahun.

Proyek ini turut mendukung program pembangunan industri dasar logam stainless steel. Rencananya, P3FH mulai commissioning pada akhir 2018 mendatang. ANTM juga menggandeng PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk membangun pembangkit listrik 80 MW untuk kebutuhan pabrik ini.

"Kalau untuk PLTU, studinya masih berlanjut, sehingga belum kami sampaikan rencana pendanaannya," kata Trenggono.

Belum lama ini, ANTM menyelesaikan proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa. Karena itulah, perusahaan ini menargetkan peningkatan produksi dan penjualan komoditas utama mereka: feronikel dan emas di tahun ini.

ANTM menargetkan volume produksi feronikel pada 2017 mencapai 24.100 TNi, naik 30% dibanding target produksi di 2016 sebesar 18.500 TNi. Untuk komoditas emas, tahun ini ANTM memasang target produksi 2.270 kilogram (kg) dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung, lebih tinggi ketimbang target produksi tahun lalu sebanyak 2.256 kg.

BUMN tambang ini optimistis, kinerja keuangan tahun ini bisa lebih bagus dibandingkan dengan tahun lalu. Apalagi, ada Peraturan Pemerintah Nomor I Tahun 2017 yang mengizinkan potensi bijih tertambang kadar rendah untuk dijual di pasar ekspor.

Sehingga, ANTM memperoleh tambahan dana untuk percepatan hilirisasi, selain konservasi cadangan. Emiten ini tetap memasok bijih nikel untuk kebutuhan smelter lain di dalam negeri, yang disesuaikan rencana jangka panjang kebutuhan pabrik yang dimiliki dan akan dibangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×