kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi kenaikan harga minyak, begini strategi Mitrabahtera Segara (MBSS)


Rabu, 08 Januari 2020 / 17:11 WIB
Antisipasi kenaikan harga minyak, begini strategi Mitrabahtera Segara (MBSS)
ILUSTRASI. RUPST PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran memicu naiknya harga minyak dunia. Salah satu sektor yang terdampak dari kenaikan harga minyak ini adalah sektor pelayaran.

Wakil Direktur Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk Lucas Djunaidi tidak menampik bahwa kenaikan harga minyak tentu berdampak pada biaya operasional perusahaan. Namun, emiten dengan kode saham MBSS ini telah menyiapkan beberapa siasat guna mengantisipasi kenaikan harga minyak saat ini.

Salah satunya adalah dengan menerapkan klausul rise and fall adjustment harga minyak di beberapa kontrak. Namun, Lucas mengatakan tidak semua kontrak harga minyak dipasang dengan klausul rise and fall adjustment.

Baca Juga: Mitrabahtera (MBSS) kantongi nilai kontrak mencapai US$ 4,0 juta

“Untuk spot (jangka pendek) pasti tidak ada rise and fall adjustment, namun karena sifatnya spot maka kami sudah bisa menakar keuntungan yang kami peroleh dengan rate yang disepakati dan biaya bahan bakar yang kami belanjakan,” ujar Lucas saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/1).

Klausul ini, lanjut Lucas, telah diterapkan sejak lama dan dilakukan sesuai dengan kesepakatan/negosiasi dengan klien yang bersangkutan.

Selain itu, MBSS juga melakukan efisiensi performa seperti trip ratio serta mengurangi waiting time. Hal ini dilakukan agar kapal dapat terus bekerja tanpa menunggu waktu lebih lama yang nantinya berpotensi memboroskan bahan bakar dan berpotensi menekan pendapatan .

Untuk diketahui, pada kuartal III-2019, MBSS berhasil menorehkan kinerja yang positif.

MBSS berhasil membukukan laba bersih senilai US$ 547.220. Padahal pada kuartal-III 2018, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) ini masih menanggung rugi bersih senilai US$ 10,40 juta.

Baca Juga: Diversifikasi usaha, Mitrabahtera Segara (MBSS) lirik peluang pengangkutan migas

Torehan laba ini tidak lepas dari naiknya pendapatan MBSS pada sembilan bulan pertama 2019. Tercatat, pendapatan MBSS naik 17% menjadi US$ 60,59 juta. Pendapatan dari segmen tunda dan tongkang masih menjadi kontributor utama dengan jumlah US$ 42,71 juta atau 70,5% dari total pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×