kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi FOMC, rupiah spot kembali loyo


Rabu, 21 Maret 2018 / 09:40 WIB
Antisipasi FOMC, rupiah spot kembali loyo
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Dimas Andi, Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah kembali melemah melawan dollar AS pada perdagangan Rabu (21/3), setelah kemarin sempat unggul. Pelemahan mata uang Garuda terjadi seiring mulai berlangsungnya pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Mengutip Bloomberg, Rabu pukul 09.16 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 10 poin atau setara 0,07% ke level Rp 13.758 per dollar AS.

Di saat bersamaan, otot mata uang Paman Sam juga sejatinya mengendur. Indeks dollar spot diperdagangkan turun dari 90,37 ke level 90,30.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dollar AS tertekan sejak kemarin karena pelaku pasar yang cenderung wait and see menjelang rapat FOMC. Sebenarnya, pelaku pasar sudah yakin The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan. Hanya saja, pasar masih penasaran soal arah kebijakan The Fed pasca kenaikan tersebut.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, pelaku pasar juga tengah dilanda kekhawatiran terhadap dampak perang dagang yang diusung Presiden Donald Trump.

Faisyal memprediksikan, hari ini, rupiah akan bergerak terbatas dalam rentang Rp 13.730-Rp 13.770 per dollar AS. Sementara Josua memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.700-Rp 13.800 per dollar AS. Para analis menilai sentimen Rapat Dewan Gubernur BI di tengah pekan ini tak terlalu berpengaruh pada rupiah.

Pelemahan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia. Valuasi baht Thailand, dollar Taiwan, dollar Hong Kong, ringgit Malaysia dan won Korea kalah melawan dollar AS. Hanya, nilai tukar yen Jepang, dollar Singapura dan peso Filipina yang unggul terhadap greenback.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×