Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dinilai masih cukup cerah seiring upaya emiten tersebut untuk fokus ke bisnis inti.
Arandi Ariantara, Analis Samuel Sekuritas Indonesia optimistis bahwa kinerja AKRA masih akan terjaga pada tahun ini. Hal ini disokong oleh langkah AKRA melakukan divestasi terhadap anak perusahaannya dalam beberapa waktu terakhir.
Misalnya, September tahun lalu AKRA mendivestasi tiga anak usahanya yang berbasis di China kepada Beibu Gulf Co. Ltd. Senilai Rp 864 miliar. Adapun pada bulan Maret kemarin, AKRA juga melego kepemilikan sahamnya di PT Bumi Karunia Pertiwi.
Arandi menilai aksi yang dilakukan oleh AKRA sebagai hal yang wajar ketika sebuah emiten ingin fokus pada bisnis intinya. Alhasil, emiten tersebut berupaya mengurangi lini bisnis yang dianggap kurang berkontribusi terhadap pendapatannya.
“AKRA memang terlihat ingin fokus pada bisnis trading, distribusi, serta layanan berbasis logistik,” terangnya, hari ini (11/4).
Selain itu, hasil divestasi yang dilakukan AKRA juga dapat berguna untuk membiayai ekspansi emiten tersebut, salah satunya adalah pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Jawa Terpadu atau Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE).
Analis Valbury Sekuritas Indonesia Budi Rustanto menganggap, keberadaan JIIPE akan membawa keuntungan bagi AKRA dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk di tahun ini, AKRA dapat diuntungkan oleh potensi penjualan lahan di JIIPE yang dapat meningkat mencapai 40 Ha. “Harga jual lahan di JIIPE berpeluang naik menjadi Rp 2,3 juta per meter persegi,” kata Budi dalam riset 21 Maret.
Dalam jangka panjang, AKRA akan menikmati keuntungan ketika fasilitas-fasilitas di kawasan JIIPE telah beroperasi secara optimal. Misalnya, terminal batu bara, pelabuhan, hingga pembangkit listrik bertenaga 500 MW.
Satu hal yang berpotensi membuat laju kinerja AKRA terganggu adalah tren kenaikan harga minyak dunia. Jika kenaikan harga minyak dunia tidak diimbangi oleh peningkatan volume distribusi minyak dari AKRA, maka ada kemungkinan kinerja emiten tersebut terganggu.
Terlepas dari itu, Budi masih merekomendasikan beli saham AKRA dengan target Rp 7.500 per saham. Senada, Arandi juga merekomendasikan beli saham AKRA dengan target Rp 7.000 per saham. Hari ini, harga saham AKRA ditutup naik 3,56% ke level 5.825.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News