kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Harga komoditas bisa mengerek IHSG


Jumat, 05 Agustus 2016 / 07:41 WIB
Analis: Harga komoditas bisa mengerek IHSG


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak di zona positif. Pasalnya, saham-saham berbasisi komoditas masih berpotensi melanjutkan penguatan.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan pergerakan IHSG akan begerak positif sejalan dengan penguatan harga komoditas. Perkiraannya, indeks akan menguji resisten di level 5.400. "Sementara support akan berada pada level 5.320," katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (5/8).

Pada perdagangan kemarin (4/8), IHSG berhasil rebound ditutup menguat 21,985 poin atau 0,4% di level 5.373,86. Penguatan didukung sektor infrastruktur, konstruksi, dan juga saham berbasis komoditas seperti tambang dan perkebunan. Selain itu aksi beli asing yang mencapai Rp. 1 triliun juga mendorong penguatan indeks.

Sementara tadi malam pasar saham global bergeral bervariasi. Di kawasan Euro dan Inggris, indeks saham utama berhasil melanjutkan tren bullish. Indeks Eurostoxx naik 0,73% di 2932,34 dan indeks FTSE London naik 1,6% di 6740,16 menyusul langkah Bank of England (BoE) yang memotong tingkat bunganya 25 bp menjadi 0,25% setelah selama sembilan tahun bertahan di level 0,5%.

Di Wall Street indeks saham utama bergerak mixed dalam rentang konsolidasi. Indeks DJIA tutup melemah tipis 0,02% di 18352,05. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing menguat 0,02% dan 0,13% di 2164,25 dan 5166,25. Pasar tengah menanti data tenaga kerja AS Juli yang akan keluar akhir pekan ini.

Sedangkan harga minyak mentah kembali naik 2,7% di USD41,93/barel. David bilang, kenaikan harga minyak tersebut turut menopang aksi beli balik atas saham sektor energi dan komoditas lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×