kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Bursa saham mulai memasuki era bearish


Jumat, 23 Maret 2018 / 14:04 WIB
Analis: Bursa saham mulai memasuki era bearish
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Riska Rahman | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jebloknya bursa saham Amerika Serikat (AS) jadi alasan mengapa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut tersungkur pada pembukaan perdagangan pagi tadi, Jumat (23/3). Tren bearish ini pun dipandang analis berpotensi berlanjut hingga kuartal ketiga tahun ini.

IHSG sempat dibuka di level 6.127,89, turun 126,18 poin atau merosot 2% pada pembukaan perdagangan di akhir pekan ini. Analis Valbury Sekuritas Indonesia Nico Omer Jonckheere pun melihat hal ini disebabkan oleh dampak penurunan bursa saham AS.

Pada penutupan perdagangan pagi tadi, Indeks Dow Jones ditutup melemah 2,94%. Begitu pula dengan indeks S&P 500 yang melemah 2,52% serta indeks Nasdaq yang juga melemah 2,43%.

Berbagai bursa saham regional pun ikut dibuka memerah akibat hal ini. Efek domino ini pun akhirnya dirasakan oleh pasar saham domestik.

Anjloknya bursa saham AS dan bursa saham regional ini pun dipandang Nico sebagai tanda masuknya bursa saham dunia di era bearish market.

"Bursa saham AS sudah mencapai puncaknya, itu artinya saat ini kita sudah memasuki era bearish," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (23/3).

Sampai kapan?

Hal ini pun kemungkinan berlanjut hingga kuartal ketiga nanti. IHSG bahkan diprediksi bisa mencapai level support terendah di level 5.500. Namun, Nico tidak tahu pasti kapan hal ini akan terjadi.

Meski begitu, era bearish ini bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan oleh para investor. "Setiap koreksi yang besar perlu dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham dengan fundamental maupun prospek yang bagus," tutur Nico.

Tetapi jika investor mau bermain aman, ia menyarankan para investor untuk menginvestasikannya ke aset safe haven seperti logam mulia. Sebab, harga emas dan perak saat ini mulai menanjak naik.

Selain itu, saham tambang emas seperti saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga bisa dijadikan pilihan jika ingin tetap bermain di saham. "Kedua saham ini bertahan di tengah gempuran di pasar saham," ungkap Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×