kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Asing profit taking, masih wajar


Minggu, 04 Februari 2018 / 23:04 WIB
Analis: Asing profit taking, masih wajar
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun ini, sejumlah saham mencatatkan net sell asing di pasar reguler. Ada sejumlah saham yang ditinggalkan asing.  Seperti BBRI dengan net sell sebesar Rp 2,2 triliun, TLKM sebesar Rp 2,1 triliun, BBNI sejumlah Rp 1,1 triliun, ASII sebesar Rp 783,4 miliar, dan TOWR sejumlah Rp 492,4 miliar.

Kevin Juido Hutabarat, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas menyatakan investor asing yang keluar, karena sudah berinvestasi sejak tahun sebelumnya. Apalagi saat ini IHSG sudah mengarah pada target konsesus analis di level 6.700-7.000.

“Ini masih Februari dan masih lama. Mereka taking profit wajar,” kata Kevin di Jakarta, Jumat (2/2).

Sentimen berikutnya, bisa datang dari kebijakan The Federal Reserve dalam menetapkan Fed Fund Rate. Belum ada kepastian mengenai frekuensi kenaikan suku bunga acuan tersebut, namun diperkirakan bisa terjadi sebanyak 3-4 kali pada tahun ini. Hal tersebut, bisa berpengaruh ke pasar Indonesia. “Peluang Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan menjadi terbuka,” ungkapnya.

Selain itu, pasar juga masih menanti realisasi relaksasi pajak Amerika Serikat. Ini juga diindikasikan masih akan berpengaruh terhadap pasar. Untuk itu, Kevin menyarakan investor sebaiknya melakukan perdagangan harian, atau satu minggu. “Ini masih awal tahun tapi euforia tinggi, jangan takut,” imbuhnya.

Kevin menjelaskan, setelah laporan keuangan sekitar April atau Mei, indeks bisa kembali turun. Ini juga bisa dilakukan oleh asing untuk taking profit. Termasuk diantaranya pada sektor pertambangan.

Dari beberapa saham, Kevin mencermati saham PGAS. Sebab, emiten ini berencana mengakuisisi Pertagas. Apabila berhasil diakuisisi, maka aset PGAS bisa menanjak. “Target harga short term Rp 3.000 karena masih spekulasi, melihat peluang untuk penandatanganan perjanjian,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×