kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,92   -8,44   -0.91%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak usaha MNC mendapat pinjaman hingga US$ 55 juta, berikut rekomendasi dari analis


Selasa, 24 Desember 2019 / 19:13 WIB
Anak usaha MNC mendapat pinjaman hingga US$ 55 juta, berikut rekomendasi dari analis
ILUSTRASI. MNCN dan SCMA bekerja sama dalam produksi konten


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dua anak usaha PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) mendapatkan pinjaman dari Investment Opportunities V Pte Limited. PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) mendapatkan pinjaman senilai US$ 55 juta. Sementara itu, PT Global Mediacom (BMTR) menerima pinjaman dana senilai US$ 15 juta.

Berdasarkan keterbukaan informasi, MSKY akan memanfaatkan dana tersebut untuk melunasi sebagian pinjaman sindikasi sebelumnya. Asal tahu saja, pada tahun 2016 MSKY menandatangani perjanjian sindikasi lokal dan internasional sebesar US$ 170 juta. Per Juni 2019, pinjaman tersebut masih tersisa US$ 68 juta. 

Baca Juga: Grup MNC Siap Ambil Alih Link Net di Harga Premium

Pinjaman ini berdampak pada liabilitas jangka pendek yang semula Rp 1,93 triliun berubah menjadi Rp 1,37 triliun. Sementara liabilitas jangka panjang yang semula Rp 689,11 miliar menjadi Rp 1,24 triliun.  

" Dengan adanya transaksi ini, current ratio Perseroan bertambah dari 30,9% menjadi 43,5%dengan asumsi Perseroan berhasil melakukan refinancing," seperti yang tertulis dalam keterbukaan informasi, Jumat (20/12). 

Asal tahu saja, per kuartal III 2019, perusahaan yang bergerak di sektor jasa penyelenggaraan dan jasa penyiaran itu mengalami koreksi pendapatan 6,7% year on year (YoY) menjadi Rp 1,8 triliun dari sebelumnya Rp 1,93 triliun. 

Sementara itu, perusahaan masih membukukan kerugian walaupun menyusut dibandingkan periode yang  sama tahun sebelumnya menjadi Rp 97,41 miliar dari sebelumnya Rp 238,36 miliar. Perbaikan ini didorong oleh beban-beban yang berhasil ditekan. Misalnya, bebanpenjualan yang ditekan 65,07% YoY menjadi Rp 5,34 miliar dari sebelumnya Rp 15,29 miliar. 

Walaupun mengalami perbaikan dalam pos laba ruginya, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai saham MSKY kurang baik untuk saat ini. "MSKY jual dahulu kalau sudah punya. Kalau belum punya, wait and see," kata Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/12). 

Baca Juga: MNC Vision Networks (IPTV) ganti model bisnis tahun depan

Selain kinerja yang masih merugi, pertimbangan lainnya saham MSKY kurang likuid di pasar. Berdasar data dari RTI business, harga saham MSKY tercatat di harga Rp 1.395 pada perdagangan Senin (23/12). 

Selain MSKY, anak usaha IPTV yang juga menerima pinjaman adalah PT Global Mediacom (BMTR) menerima pinjaman dana senilai US$ 15 juta.

Berbeda dengan MSKY, Sukarno melihat BMTR masih layak unutk dikoleksi melihat kinerjanya yang bertumbuh. Asal tahu saja, per kuartal III 2019, pendapatan BMTR meningkat 10,98% YoY menjadi Rp 9,6 triliun dari sebelumnya Rp 8,65 triliun. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik signifikan 135,45% YoY menjadi Rp 913,23 miliar dari sebelumnya Rp 387,85 miliar.  

Melihat kondisi BMTR sejauh ini, Sukarno menilai ke depannya perusahaan itu masih memiliki prospek yang positif. 

" BMTR bisa hold karena secara valuasi masih tergolong rendah dan prospek masih oke ke depannya," kata Sukarno lagi. Untuk target harga, Suakrno menyarankan di angka Rp 400. Investor juga disarankan untuk menunggu dahulu karena harga berpotensi untuk lebih  turun lagi. Sekadar informasi, berdasar data dari RTI Business, BMTR mencatatkan harga saham Rp 338 pada perdagangan Senin (23/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×