kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,47   2,12   0.23%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AMFG kian berkilau berkat pabrik baru


Sabtu, 31 Januari 2015 / 07:00 WIB
AMFG kian berkilau berkat pabrik baru


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Permintaan kaca yang terus tumbuh memicu PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) tetap keukeuh berekspansi. AMFG berencana membangun pabrik yang berlokasi di kawasan Cikampek, Jawa Barat.

AMFG memilih lokasi di Cikampek lantaran mayoritas produsen otomotif memiliki pabrik di Karawang. Sehingga, menurut Christoforus, Sekretaris Perusahaan AMFG, dapat mengefisiensikan biaya distribusi.

Perusahaan ini akan menggelontorkan dana sekitar US$ 154,94 juta, setara Rp 1,87 triliun untuk pabrik baru tersebut. Dananya dari anggaran belanja modal atau capital expendicture (capex) sebesar US$ 100 juta. "Proses pengerjaannya selesai pada pertengahan tahun atau kuartal III-2016," harap Direktur AMFG, Rusli Pranandi, beberapa waktu lalu.

Pabrik tersebut memproduksi kaca lembaran dan kaca untuk otomotif berkapasitas produksi 210.000 ton per tahun. Perusahaan ini juga mendatangkan langsung teknologi pabrik tersebut dari Asahi Glass Co. Ltd yang merupakan induk usaha AMFG.

Hingga kini AMFG memiliki pangsa pasar kaca otomotif untuk klasifikasi original equipment manufacturer (OEM) sebesar 90%. AMFG hingga kini telah memiliki tiga pabrik di Jakarta, Cikampek dan Sidoarjo. Pabrik pertama AMFG berlokasi di Jakarta, pabrik itu memproduksi kaca lembaran dan berkapasitas produksi 270.000 ton per tahun. Kedua, pabrik di Cikampek memproduksi kaca untuk otomotif dengan kapasitas 5 juta m² per tahun. Yang terakhir, di Sidoarjo untuk kaca lembaran berkapasitas 300.000 ton per tahun.

Utilitas pabrik

Namun, ketiga utilisasi ketiga pabrik tersebut sudah 100%. Karena itu, jika ingin menambah produksi, AMFG harus membangun pabrik baru. Perseroan ini harus mengayunkan langkah ini lantaran ada pesaing, perusahaan kaca dari Amerika Serikat dan Eropa yang membangun pabrik kaca di Indonesia.

Kedua perusahaan itu adalah Saint Gobain dan Central Glass. Pabrik tersebut akan beroperasi tahun 2016 dengan kapasitas 500.000 unit kaca angin pertahun. Dan meningkatnya impor kaca dari China, menambah persaingan pasar domestik.

Sialnya lagi, tahun lalu, penjualan otomotif sedikit lesu. Karena itu, AMFG akan mengkombinasikan penjualan domestik dan ekspor di tahun. "Jika penjualan dalam negeri melambat, kami mencoba meningkatkan ekspor dan sebaliknya," ujar Christoforus.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2014, penjualan pasar domestik berkontribusi 65% dan sisanya ekspor. Negara tujuan ekspor di kawasan Asia.
Sementara dari jenis produk, per kuartal III-2014 masih berasal dari kaca lembaran dengan porsi 65% dan sisanya dari penjualan kaca otomotif.

Selain menghadapi persaingan dan penurunan bisnis otomotif AMFG harus menghadapi tantangan karena kenaikan tarif dasar listrik PLN golongan 1-3 bagi perusahaan terbuka hingga 38,9%.

Tapi manajemen AMFG yakin, penjualan akan meningkat karena pemerintah sedang menggenjot pembangunan infrastruktur. AMFG berharap, pendapatan bisa terangkat karena hasil penjualan kaca lembaran.

Christoforus mengatakan, belum bisa menetapkan secara pasti target pendapatan. Namun dia berharap, pendapatan tumbuh sama atau lebih tinggi dari target produk domestik bruto 5%-6%. Sedangkan laba kotor naik 20%-25%.

Rusli bilang, tahun lalu AMFG berpotensi meraup penjualan bersih sampai senilai Rp 3,22 triliun dan laba kotor Rp 727,91 miliar. Ini artinya, target penjualan AMFG tahun ini antara Rp 3,38 triliun-Rp 3,41 triliun dengan laba kotor Rp 873,49 miliar-Rp 909,89 miliar. Hingga kuartal III-2014, pendapatan AMFG mencapai Rp 2,69 triliun, naik 20,62% year-on-year (yoy). Sedangkan laba bersih juga melejit 39,06% (yoy) menjadi Rp 337,90 miliar.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×