kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ambisi PPRO perluas landbank hingga 4 kali lipat


Selasa, 08 Agustus 2017 / 20:38 WIB
Ambisi PPRO perluas landbank hingga 4 kali lipat


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Taufik Hidayat, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Properti Tbk (PPRO) menargetkan hingga akhir tahun 2017 memiliki landbank seluas 280 Ha di seluruh Indonesia.

Target tersebut bisa dibilang cukup ambisius mengingat di 2016 total landbank perseroan hanya seluas 76 Ha. Artinya, tahun ini perseroan akan menambah luas landbank hampir 4 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Menurut Taufik Hidayat, selaku Direktur Utama PPRO, ekspansi besar-besaran tersebut memang sengaja dilakukannya agar perseroan tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran besar untuk menambah landbank. "Jadi tinggal mereproduksi lahan yang ada," terang Taufik, Selasa (8/8).

Dalam rencana ekspansi landbank tersebut, perseroan menganggarkan dana sebesar Rp 1 triliun yang didapat dari dana hasil right issue. Sekadar informasi, total dana dari right issue yang dilakukan perseroan pada semester 1 tersebut berjumlah Rp 1,5 triliun.

Namun, hingga Juli ini, perseroan baru berhasil mengakuisisi lahan seluas 90 Ha. Maka dari itu, perseroan gencar mengincar sejumlah kawasan lainnya yang akan diakuisisi.

Salah satu kawasan yang sedang diincar oleh perseroan untuk dijadikan landbank adalah kawasan di sekitar dua kampus besar di Indonesia. Sayangnya, Taufik belum mau memberikan informasi kampus mana yang dimaksud. "Tidak usah saya sebut dulu lah kampusnya apa," terang Taufik.

Namun yang terang, untuk tahun ini perseroan menyiapkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 3,5 triliun yang akan digunakan untuk menggarap sejumlah proyek, seperti proyek residensial untuk kelas menengah.

Dari total capex tersebut, hingga Juli perseroan sudah menyerap anggaran sebesar Rp 850 miliar, dengan komposisi 80% untuk pengadaan lahan, 15% untuk pengembangan hunian komersial, dan sisanya 5% untuk pengembangan anak perusahaan.

"Untuk proyek apartemen fokus di kelas menengah. Juga pengembangan untuk apartemen bagi mahasiswa," terang Taufik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×