kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alasan di balik keengganan Warren Buffett investasi di cryptocurrency


Jumat, 12 Januari 2018 / 13:11 WIB
Alasan di balik keengganan Warren Buffett investasi di cryptocurrency


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, dikenal luas karena ketajaman investasinya. Namun pada Rabu (10/1), dia mengatakan bearish terhadap cryptocurrency, dan bersumpah tidak akan pernah membeli Bitcoin.

"Dari segi cryptocurrency, secara umum, saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa mereka akan sampai pada akhir yang buruk. Nah, kalau itu terjadi atau bagaimana, atau apa pun, saya tidak tahu," kata Buffett seperti yang dilansir dari CNBC. Dia menambahkan, tidak mengerti Bitcoin dan aset digital berbasis blockchain lainnya.

Investor yang dijuluki Oracle of Omaha ini, tidak pernah berpikir bahwa dia akan pernah berinvestasi di cryptocurrency.

"Kami tidak memilikinya satu pun, kami tidak akan pernah memiliki posisi di dalamnya (investasi cryptocurrency). Saya mendapat banyak masalah dengan hal-hal yang menurut saya sudah saya ketahui. Mengapa juga saya harus mengambil posisi panjang atau pendek dalam sesuatu yang tidak saya ketahui?," tambah Buffett.

Meski terkadang kata-kata Buffett sering membuat gelombang di pasar saham, namun harga criptocurrency tetap relatif stabil menyusul komentarnya. Harga Bitcoin hanya sedikit menurun menjadi sekitar US$ 14.400. Sementara harga Ethereal, cryptocurrency yang paling berharga kedua dunia, meningkat menjadi lebih dari US$ 1.300. Ripple, criptocurrency terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar, melanjutkan penurunan multi-hariannya, dengan turun hingga US$ 2 di tengah kekhawatiran yang tidak terkait dengan komentar Buffett.

Ini bukan pertama kalinya Buffett mendeskreditkan cryptocurrency. Pada 2014, investor octogenarian tersebut menjuluki Bitcoin sebagai "fatamorgana" serta memperingatkan investor untuk "menjauhinya".

Sentimen tersebut juga disuarakan oleh oleh tokoh Wall Street yang berpengaruh lainnya termasuk CEO JP Morgan Jamie Dimon, yang pada bulan September menyebut Bitcoin sebagai "penipuan".

Tapi meski Buffett mengatakan bahwa dia tidak akan bertaruh atas Bitcoin, dia mengindikasikan akanĀ  menemukan cara lain untuk bertaruh di investasi tersebut. Buffett juga bilang bahwa dia akan "senang" untuk membeli put option untuk setiap cryptocurrency. Put option dapat menjadi cara bagi investor untuk bertaruh terhadap aset, karena hal itu bisa menjadi lebih berharga saat harga aset yang mendasarinya jatuh.

Kontrak semacam itu memberikan buyer pilihan untuk menjual aset dengan harga tertentu di masa mendatang, yang pada akhirnya bisa mendatangkan rejeki nomplok jika harga aset turun di bawah harga yang telah disepakati sebelumnya.

Di sisi lain, ada beberapa alasan mengapa investor mungkin tidak ingin menerima saran Buffett tentang Bitcoin. Meski secara keseluruhan track record investasi Oracle tidak ada bandingannya, Buffett enggan untuk berinvestasi dalam teknologi baru.

Ini menjadi kelemahan Buffett berupa hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Pada pertemuan tahunan Berkshire Hathaway Mei lalu, misalnya, Buffett menyatakan penyesalannya karena tidak berinvestasi di saham Google (sekarang dikenal sebagai Alphabet) dan Amazon tahun lalu, karena gagal memberikan penilaian mengenai potensi besar perusahaan teknologi.




TERBARU

[X]
×