kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,18   -11,31   -1.22%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alam Sutera akuisisi Garuda Wisnu Kencana


Selasa, 26 Juni 2012 / 09:05 WIB
Alam Sutera akuisisi Garuda Wisnu Kencana


Reporter: Sandy Baskoro, Veri Nurhansyah | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mulai berekspansi ke sektor pariwisata. Pengembang perumahan Alam Sutera ini mengakuisisi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berlokasi di Bali.

ASRI mengambilalih 82% saham PT Garuda Adhimatra Indonesia, pengembang GWK. Nilai transaksinya mencapai Rp 738 miliar. ASRI dan penjual GWK, yakni PT Multi Matra Indonesia, telah meneken perjanjian jual beli bersyarat pada 13 Juni 2012. ASRI kelak menguasai aset tanah GWK seluas 60,7 hektare (ha).

Proses pembayaran dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, membayar Rp 40 miliar sebagai uang muka. Kedua, membayar Rp 638 miliar pada 18 Juli, ketika akta pengambilalihan saham diteken kedua pihak. Sedangkan, pembayaran di tahap akhir senilai Rp 60 miliar.

Taman Budaya GWK menjadi salah satu ikon wisata Bali (lihat infografik). Pada tahun 2011, kompleks wisata yang berdiri di atas lahan seluas total 240 ha ini menghasilkan pendapatan Rp 38 miliar per tahun.

Namun, manajemen ASRI enggan mengungkapkan lebih mendetail mengenai rencana pengembangan kawasan wisata tersebut. "Kami belum bisa informasikan rencana pengembangan GWK karena proses akuisisinya belum sampai final," ucap Hendra Kurniawan, Sekretaris Perusahaan ASRI kepada KONTAN, Senin (25/6).

Mengacu ke prospektus ASRI yang terbit pada 15 Juni 2012, manajemen ASRI memaparkan bahwa keputusan mengakuisisi Taman Budaya GWK merupakan langkah diversifikasi usaha ke sektor pariwisata. Selama ini, ASRI mengembangkan kawasan properti Alam Sutera, Serpong, yang meliputi perumahan, ruko, ruang kantor dan mal.

Setelah mengambilalih Taman Budaya GWK, pengelola ASRI ingin meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan melalui pendapatan, akses dan lokasi geografis serta perluasan skala bisnis.

Pengamat pasar modal Kiswoyo Adi Joe berpendapat, aset berupa taman wisata cukup positif untuk menopang kinerja keuangan ASRI. Perusahaan ini akan meraih pendapatan berulang dari bisnis pariwisata.

ASRI juga dinilai memiliki kapasitas bagus untuk mengembangkan GWK, meski segmen ini terbilang baru bagi mereka. "Taman GWK bisa menyumbang pendapatan Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar pada tahun depan," prediksi Kiswoyo.

Dia menyarankan beli ASRI dengan target Rp 550 per saham di akhir 2012. Target harga itu lebih tinggi sekitar 17% daripada harga penutupan kemarin Rp 470 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×