kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi ambil untung menggerus AUM reksadana Mei


Rabu, 14 Juni 2017 / 20:21 WIB
Aksi ambil untung menggerus AUM reksadana Mei


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dana kelolaan reksadana atau asset under management (AUM) pada bulan Mei 2017 menyusut ketimbang bulan sebelumnya. Penyusutan unit penyertaan memperlihatkan banyak pemilik reksadana melakukan ambil untung pada bulan lalu. 

Reksadana ETF (Exchange Traded Fund) menjadi reksadana yang paling besar mengalami penuruan dana kelolaan. Secara Month on Month (MoM) dana keloaan reksadana ETF turun 2,01% dari Rp 7,77 triliun menjadi Rp 7,61 triliun.

Penurunan dana kelolaan juga terjadi pada reksadana saham dan campuran. Secara MoM reksadana saham turun 0,86% dari Rp 113,66 triliun menjadi Rp 112,69 triliun. Sedangkan reksadana campuran turun 0,60% dari Rp 24,73 triliun menjadi Rp 24,58 trliun.

“Secara keseluruhan, terjadi redemption pada industri reksadana,” kata Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan return di bursa pada April cukup tinggi. 

Sepanjang April, IHSG memang menguat 2,1%, mengekor kenaikan 3,37% pada bulan Maret.

Sedangkan pada Mei, terjadi koreksi di akhir bulan dan penguatan IHSG terbatas sebesar 0,93%.

Wawan melihat, investor banyak melakukan aksi jual ketika rating investasi Indonesia meningkat. “Beberapa investor asing juga melakukan sell sehingga kinerja reksadana saham negatif di bulan Mei,” kata Wawan.

Namun, Wawan menilai kondisi ini masih wajar. Kelak, ketika indeks terkoreksi akan banyak investor yang melakukan subscription kembali. Umumnya, reksadana saham bisa pulih dan akan relly pada kuartal IV.

“Dari September hingga Maret reksadana saham akan relly terus, umum kalau ditengah tahun apalagi mau Lebaran muncul kekhawatiran inflasi naik maka ada koreksi pada reksadana saham,” kata Wawan.

Kini reksadana saham sedang menanti pengumuman The Fed nanti malam, yang diperkirakan akan menaikkan bunga. Fundamental lain yang mempengaruhi reksadana saham adalah laporan keuangan semester I. 

“Abila tren perbaikan ekonomi masih berlanjut di Juli, mungkin dana kelolaan reksadana bisa bangkit lagi,” kata Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×