kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada apa di balik longsornya saham IMAS?


Senin, 30 Juli 2012 / 14:39 WIB
Ada apa di balik longsornya saham IMAS?
ILUSTRASI. Pekerja perusahaan alih daya atau outsourcing SDM, PT Shield On Service Tbk (SOSS).


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, Rika Theo |

JAKARTA. Harga saham PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) terkoreksi setelah pengumuman kinerja keuangan semester pertama. Pasar melihat kinerja IMAS tak sebaik ekspektasi.

Dalam keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, IMAS meraup pendapatan semester pertama sebesar Rp 9,8 triliun atau naik 41,7% dari Rp 6,93 triliun di semester I 2011. Sedangkan laba bersihnya mencapai sebesar Rp 515,13 miliar, naik 24,97% dari setahun lalu. Sayangnya, harga saham IMAS merespon negatif angka-angka itu. Pada perdagangan pukul 14.31 WIB, harga saham IMAS longsor 8,33% ke level Rp 6.050.

Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo menanggapi harga saham IMAS turun lantaran kinerja keuangan masih jauh dari ekspektasi pasar. "Sebelumnya, pasar memprediksi pendapatan IMAS bisa Rp 11 triliun-an," kata Satrio kepada KONTAN, Senin (30/7).

Ia menjelaskan, berdasarkan konsensus analis yang tercatat di Bloomberg, laba per saham IMAS tahun ini diprediksi Rp 450. Ini dengan perhitungan target penjualan IMAS di akhir 2012 mencapai Rp 22,6 triliun, sedang target laba bersihnya Rp 1,2 triliun. Dengan begitu, jelas bahwa angka perolehan tengah tahun ini masih di bawah target.

Secara teknikal, saham IMAS juga masih dalam fase koreksi jangka pendek dan sudah berada di bawah harga support di Rp 6.000. Menurut Satrio, harga saham IMAS dengan Price Earning Ratio (PER) 13,5 kali juga terhitung cukup mahal dibandingkan dengan ASII yang PER-nya 14,25 kali.

"Terlebih kinerja keuangan ASII masih bisa naik memuaskan di tengah ancaman pengaruh kebijakan batasan down payment (DP)," urai Satrio.

Ia mengatakan masih menanti reversal dari saham IMAS. Namun ia meyakini, jika tren IHSG terus naik dan menembus Rp 4.200, saham IMAS juga bisa tergiring naik.


Bagi para investor, ia menyarankan untuk masuk saat harga di bawah Rp 6.000-an. Sedangkan bagi para trader, ia sarankan untuk menunggu harga turun sampai Rp 5.000. "Resistance terdekat untuk kemungkinan naik ada di Rp 6.200," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×