kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Acset Indonusa Tbk (ACST) kantongi kontrak Rp 1,7 triliun hingga September 2019


Selasa, 15 Oktober 2019 / 21:29 WIB
Acset Indonusa Tbk (ACST) kantongi kontrak Rp 1,7 triliun hingga September 2019
ILUSTRASI. ACSET Indonusa


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per September 2019, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 1,7 triliun. Angka tersebut diperoleh dari proyek PLTU Soma Karimun 2 x 25 mega watt di Riau.

Sejatinya, perolehan tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan oleh ACST. Tahun ini, mereka membidik kontrak baru senilai Rp 15 triliun.
Kendati begitu, Sekretaris Perusahaan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) Maria Cesilia belum menyatakan akan melakukan revisi.

"Kami dalam mendapatkan proyek, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kami," jelas Maria kepada Kontan.co.id, Selasa (15/10).

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) Bergantung pada JORR Elevated

Maria hanya menyebutkan perusahaan saat ini masih dalam proses mengikuti beberapa proyek tender.

Namun, berdasarkan catatan Kontan.co.id, Direktur Utama PT Acset Indonusa Tbk (ACST) Jeffrey Gunadi Chandrawijaya mengatakan saat ini perusahaan berharap pada proyek besar JORR Elevated dengan nilai investasi mencapai Rp 22,5 triliun. Bila proyek ini molor, maka ACST diperkirakan tidak mencapai target kontrak baru 2019.

Di sisi lain, saat ini ACST juga tengah menunggu pencairan proyek turnkey Tol Jakarta-Cikampek. Tol tersebut merupakan konsorsium antara ACST dengan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Dalam pengerjaannya ACST memegang kepemilikan sebesar 49%. Adapun nilai kontrak ACST dari proyek ini sebesar Rp 6,6 triliun.

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) masih berupaya kejar target kontrak tahun ini

Pencairan dari proyek tersebut akan digunakan perusahaan untuk menambah kas. "Akan digunakan kembali untuk modal kerja perusahaan termasuk juga untuk pembayaran atas hutang bank," jelas Maria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×