kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

ABMM anggarkan capex 2012 sebesar US$ 335 juta


Selasa, 03 April 2012 / 16:27 WIB
ABMM anggarkan capex 2012 sebesar US$ 335 juta
ILUSTRASI. Simak tips sukses investasi dari pakar Universitas Airlangga (Unair)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 335 juta. "Kami akan mengambil dana capex sekira 30% dari kas internal, dan sisanya 70% dari pinjaman perbankan," kata Direktur Keuangan ABM Willy Adipradhana saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/4).

Belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk membiayai operasional anak usaha ABMM. Jika dirinci, alokasi belanja modal tersebut antara lain digunakan untuk penambangan batubara sebesar US$ 62 juta, unit usaha kontraktor sekira US$ 129 juta, kelistrikan US$ 73 juta, logistik US$ 19 juta, dan sisanya untuk perusahaan.

Sebagian dari dana tersebut juga akan digunakan untuk akuisisi PLTU mulut tambang, di mana, ABMM telah mengakuisisi pembangkit listrik di mulut tambang di Aceh. "Nilai 100% akuisisi sekitar US$ 9 juta hingga US$ 10 juta," ungkap Yopie. Rencananya, PLTU tersebut akan diselesaikan pada kuartal kedua tahun ini dan ABMM akan meningkatkan kapasitasnya menjadi 50 MW.

Willy menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa bank, baik lokal maupun internasional, yang siap memberikan pinjaman. Beberapa di antaranya yakni DBS Singapura dan Bank Mandiri. Perusahaan juga mengatakan akan menjaga ratio utang terhadap ekuitas maksimal 300%.

"Pinjaman ada yang dari luar dan dalam negeri. Ada Bank DBS, bank Mandiri, ANZ, OCBC dan ada juga Standard Chartered," tambahnya.

Disisi lain saat ini ABMM juga tengah melakukan finalisasi kontrak jual beli batubara dengan perusahaan asal China sebesar 2 juta ton hingga 2,5 juta ton. Lebih lanjut ia mengatakan, kontrak jual beli batubara ke China tersebut akan berasal dari tambang batubara di Kalimantan Selatan. Perusahaan batubara ini pun menargetkan harga rata-rata batubara mencapai US$ 50 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×