kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2016, capek PT PP naik 20%


Kamis, 03 September 2015 / 19:36 WIB
2016, capek PT PP naik 20%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Emiten kontruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) akan lebih ekspansif tahun 2016.

Seiring dengan Penanaman Modal Negara (PMN) yang tengah diajukan, perseroan akan meningkatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan sebesar 20% dari anggaran tahun 2015.

"Ini untuk power plant dan pelabuhan dan mendorong properti kita," kata Agus S. Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP pada KONTAN, Rabu (3/9).

Tahun ini, perseroan menganggarkan capex sebesar Rp 1,8 triliun. Selama semester I, serapan capex PTPP baru sekitar Rp 230 miliar dari anggaran Rp 1,8 triliun.

Serapan tersebut untuk mengakuisisi lahan di Bekasi seluas 3,4 hektare (ha) dan penyertaan di Kuala Tanjung Medan.

Agus mengatakan, tahun ini perseroan ingin terus mendorong pertumbuhan anak usahanya di bisnis properti yakni PT PP Properti (PPRO) terutama dalam pengadaan land bank.

Selain mendorong pengembangan properti, PTPP juga akan terus mendorong ekspansi PP Pracetak melalui peningkatan kapasitas produksi.

Saat ini, perseroan tengah mematangkan studi kelayakan pembangunan pabrik pracetak yang ketiga di Lampung untuk memudahkan transpotasi ke proyek pembangunan tol Bakauheni.

PP Pracetak sudah mengoperasikan pabrik pracetak di Cilegon dengan kapasitas 180.000 ton per tahun dan Sadang dengan kapasitas 160.000 ton per tahun.

Sebagai tambahan, Hingga Juli 2015 PTPP berhasil mengantongi kontrak baru Rp 15,14 triliun atau 56% target kontrak baru yang dipatok tahun ini sebesar Rp 27 triliun.

Pencapaian ini tumbuh 61,9% dibanding Rp 9,35 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan tambahan kontrak carry over tahun lalu sebesar Rp 29 triliun maka total order book yang dikerjakan perseroan hingga bulan Juli mencapai 44,14 triliun.

Sebagian besar kotrak baru tersebut diperoleh dari proyek swasta. Sisanya didapat dari Kontrak baru tersebut diperoleh dari proyek pemerintah, BUMN dan dari anak usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×