kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wuling datang, ASII masih tetap aman


Kamis, 13 Juli 2017 / 21:05 WIB
Wuling datang, ASII masih tetap aman


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kehadiran Wuling Motors di Indonesia bakal membuat peta persaingan industri otomotif kian ketat, meski tak serta merta bergeser banyak. Apalagi, Wuling juga mengincar segmen menengah dengan memproduksi mobil multi purpose vehicle (MPV) berkapasitas mesin 1.500 cc.

Kendati demikian, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang yakin, hal itu tidak akan menjadi ancaman bagi kinerja PT Astra International Tbk (ASII). Sebab, ASII sudah lebih dulu mendominasi pasar sektor otomotif nasional.

Butuh waktu puluhan tahun untuk mencapai posisi seperti ASII. "ASII juga masih tetap kuat, karena jika berbicara ASII berarti tidak hanya berbicara mobil," ujar Edwin kepada KONTAN, Kamis (13/7).

ASII memiliki portofolio bisnis yang terdiferensiasi secara luas. Diversifikasi bisnis yang dilakukan membuat kinerja keuangan ASII terbilang tetap stabil. Sebab, portofolio bisnis yang banyak itu memberikan efek saling mengkompensasi ketika segmen lainnya sedang tertekan.

Dari segmen usaha perbankan misalnya. Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian memprediksi kinerja PT Bank Permata Tbk (BNLI) tahun ini akan jauh lebih baik. Perbaikan pada kinerja BNLI akan menghasilkan lonjakan laba bersih menjadi Rp 3,2 triliun tahun ini dari sebelumnya Rp 789 miliar tahun lali di sektor jasa keuangan

Segmen bisnis alat berat ASII melalui PT United Tractor Tbk (UNTR) juga diramal membaik, terutama soal membaiknya margin seiring dengan membaiknya harga batubara. Penjualan otomotif ASII tahun ini juga masih tetap stabil.

"Sehingga, kami memprediksi ASII mampu mencatatkan pertumbuhan laba 26%," ujar Stevanus dalam riset 4 Juli lalu. Sepanjang 2016, laba bersih ASII tercatat Rp 15,2 triliun.

Atas dasar ini, Stevanus berani merekomendasikan buy saham ASII dengan target harga Rp 9.600 per saham. Edwin juga memiliki rekomendasi buy dengan target harga Rp 9.550 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×