kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya membangun jalan tol layang Rp 11,58 triliun di Filipina


Rabu, 30 Mei 2018 / 11:00 WIB
Wijaya Karya membangun jalan tol layang Rp 11,58 triliun di Filipina
ILUSTRASI. Perusahaan Kontraktor Wika dan Wika Beton


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan infrastruktur pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) untuk mengerjakan proyek Manila – Taguig Express Way (MTEx) senilai 43,75 miliar peso.

Penandatanganan MoU ini dilakukan di Manila, Filipina, Senin (28/5). Adapun kesepahaman bersama ini dijalin antara pihak WIKA dengan Citra Consortium yang terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Citra Persada Infrastruktur, dan CLGP Philipine Holding Inc.

Proyek Manila Taguig Expressway (MTEX) akan dibangun dengan konstruksi melayang 18,18 kilometer di sepanjang tepian Sungai Pasig. Jalan tol layang ini akan menelan biaya konstruksi sebesar 43,754 miliar peso atau setara dengan Rp 11,58 triliun (kurs 1US$ = Rp 14.000). MTEx ini kelak akan menghubungkan antara Metro Manila Skyway Stage 3 dan Metro Manila Expressway ke jantung kota Pasig, Makati dan Manila.

Direktur Utama WIKA, Tumiyana mengatakan bahwa kesepahaman antara WIKA dan Citra Konsorsium akan memperkuat portofolio WIKA di luar negeri. “Kami menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman bersama ini untuk memperkuat eksistensi WIKA di Filipina,” kata Tumiyana.

Selain rencana Proyek Manila–Taguig Expressway, WIKA juga telah memulai rekonstruksi Clarin Bridge di Bohol, Filipina. Clarin Bridge termasuk dalam Bohol Circumferential Road yang runtuh akibat gempa bumi 7,2 skala richter di Filipina pada tahun 2013.

Dalam pengerjaan proyek tersebut, WIKA dan perusahaan lokal Filipina VT Lao Construction akan merekonstruksi Clarin Bridge dengan nilai kontrak 445,8 juta peso. Jembatan sepanjang 104 meter ini ditargetkan selesai pada Oktober 2019 dan diharapkan akan mempermudah akses menuju daerah pariwisata serta mempercepat arus mobilisasi barang dan jasa di Provinsi Bohol.

Destiawan Soewardjono, Direktur Operasi III WIKA yang membawahi kegiatan operasi dan konstruksi di luar negeri mengatakan bahwa kesempatan WIKA untuk mengembangkan bisnis di luar negeri masih sangat besar, seriring maraknya proyek konstruksi di berbagai negara. 

Dalam dua tahun terakhir, WIKA ekspansi ke negara-negara kawasan ASEAN, antara lain: Limbang Cable Stay Bridge, Malaysia (2018), Maubin Pyapon Road Rehabilitation Project, Myanmar (2017).

WIKA juga menggarap beberapa proyek di Timor Leste, yang terdiri dari: Construction of New Steel Bridge 100 meter, Soibada (2017), Road Rehabilitation JCT A09 Package 1 Municipio de Manatutu (2017), dan Construction of Natar Bora Road Package 1 & 2 (2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×