kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WGC: Permintaan emas kuartal I-2018 terendah satu dekade


Kamis, 03 Mei 2018 / 17:44 WIB
WGC: Permintaan emas kuartal I-2018 terendah satu dekade


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - LONDON. World Gold Council (WGC) melaporkan, permintaan emas pada kuartal I 2018 mencatatkan level terendah sejak tahun 2008. Harga logam yang stagnan dan ancaman kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tampaknya cenderung membuat investor mencari imbal hasil yang lebih baik dari emas.

"Harga emas yang berada dalam rentang terbatas memberi efek pada sentimen investor," ujar Alistar Hewitt, Kepala Intelejen Pasar WGC seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/5).

Permintaan emas global selama tiga bulan pertama di awal tahun ini tercatat turun 7% menjadi 973,5 ton. Penurunan permintaan terbesar berasal dari sektor investasi yaitu emas batangan dan koin yang turun 15%. Kemudian, konsumsi perhiasaan melemah 1%.

Alistar menyebut pembelian emas di India, yang selama ini dikenal sebagai konsumen perhiasan terbesar setelah China, juga turun12% di bawah 88 ton. Menurutnya, pelemahan rupee benar-benar mendorong harga emas lokal.

Sementara, permintaan perhiasan di China naik 7% menjadi 188 ton. Perhiasan banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan kaum millennium China. Bahkan secara produk, permintaan emas 22 karat jauh lebih banyak dari 22 karat.

“Namun permintaan koin dan bar di China turun 26%,” imbuhnya.

Satu-satu katalis signifikan datang dari kenaikan permintaan bank sentral yang mencapai 42% sejak tujuh tahun lalu. Rusia menjadi pembeli sepertiga dari total permintaan bank sentral, kemudiaan diikuti Turki dan Kazakhstan.

Mengutip Bloomberg, Kamis (2/5) pukul 16.45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni 2018 di Commodity Exchange menguat 0,59% ke level US$ 1.313,30 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×