kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspadai koreksi harga paladium


Rabu, 29 Maret 2017 / 17:41 WIB
Waspadai koreksi harga paladium


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kenaikan aktivitas penjualan kendaraan bermotor di Eropa dan masih tingginya kekhawatiran global mendorong kenaikan harga paladium.

Mengutip Bloomberg, Rabu (29/3) pukul 16.19 WIB harga paladium kontrak pengiriman Juni 2017 di New York Mercantile Exchange naik 0,21% ke level US$ 794,31 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga sudah melambung 0,61%.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan harga naik setelah data sektor otomotif yang menyuntikkan tenaga. Seperti diketahui, paladium merupakan salah satu bahan baku untuk industri otomotif sehingga ini memberikan gambaran akan naiknya kebutuhan paladium untuk sektor otomotif.

Laporan Association of European Carmarkers (ACEA) penjualan mobil di Eropa Februari 2017 naik 2,1% menjadi 1,11 juta unit dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan terbesar datang dari Belanda yang mencapai 15%, lalu disusul Italia yang naik hingga 6,2%. Pada saat bersamaan, kondisi di AS sendiri tidak mendukung posisi USD.

Apalagi USD sendiri masih dibalut katalis negatif setelah RUU Kesehatan yang dicanangkan Donald Trump, Presiden AS ditolak. Keraguan pasar terhadap rencana kebijakan fiskal AS ke depannya pun diragukan.

“Sehingga wajar kenaikan harga masih terus terjadi walau terlihat sudah mulai mendekati area jenuh belinya yang membuat peluang koreksi mulai terlihat,” kata Andri.

Pada saat yang bersamaan, pejabat The Fed justru menyuntikkan tenaga bagi USD untuk rebound pasca kejatuhan yang panjang. Presiden The Fed Dallas, Robert Kaplan memberikan gambaran bahwa perekonomian AS bergerak dalam jalur yang benar dan tren kenaikan suku bunga tetap bisa dipertahankan.

Belum lagi data-data ekonomi AS yang rilis seperti mengecilnya defisit neraca perdagangan barang AS Februari 2017 dan tumbuhnya indeks manufaktur Richmond AS Februari 2017 juga melemahkan posisi harga komoditas termasuk paladium.

“Ada kemungkinan harga paladium akan mencatatkan koreksi terlebih dahulu meski rentangnya tetap terbatas,” tebak Andri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×