kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trimegah Sekuritas : Jaga stabilitas rupiah, pemerintah harus naikkan daya saing


Senin, 16 Juli 2018 / 22:37 WIB
Trimegah Sekuritas : Jaga stabilitas rupiah, pemerintah harus naikkan daya saing
ILUSTRASI. Petugas Merapikan Mata Uang Rupiah


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengejar target stabilitas nilai tukar rupiah, pemerintah perlu terapkan strategi yang tepat. Hal ini penting dilakukan, agar ke depan devisa negara bisa aman dari gerusan pelemahan nilai tukar.

Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian mengungkapkan, saat ini target Indonesia adalah kestabilan rupiah. Namun, hal tersebut tidak bisa diperoleh secara instan.

Pada Senin (16/7), rupiah nyaris menyentuh level Rp 14.400 per dolar AS. Bahkan, ketika rupiah kembali ke Rp 14.200 per dolar AS, itu bisa dikatakan sebagai nilai stabil rupiah hingga akhir tahun.

"Kami lihat, fundamental saat ini ada di Rp 14.200 per dolar AS," ungkap Fakhrul.

Guna mengantisipasi dampak dari pelemahan rupiah yang lebih dalam, Fakhrul menilai pemerintah harus bisa meningkatkan daya saing Tanah Air. Baik di bidang barang maupun jasa.

"Data terakhir menunjukkan, peningkatan mulai terlihat di beberapa industri seperti kertas dan bahan kimia," ujarnya.

Sehingga industri ataupun sektor-sektor tersebut perlu menjadi perhatian, bahkan kalau perlu mendapatkan stimulus. Dengan begitu, industri yang berorientasikan ekspor bisa turut membantu menghambat pelemahan rupiah lebih dalam.

"Hal-hal seperti tax holiday, pemberian special loan di sektor tertentu juga akan cenderung membantu," ungkapnya.

Upaya tersebut menjadi penting, untuk memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan. Meskipun dampaknya baru akan terlihat di beberapa tahun ke depan.

Trimegah Sekuritas memperkirakan, posisi defisit neraca transaksi berjalan untuk kuartal II-2018 akan berada di level US$ 8,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×