kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,41   -5,94   -0.64%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi saham awal 2015 capai Rp 136,6 triliun


Sabtu, 28 Februari 2015 / 09:52 WIB
Transaksi saham awal 2015 capai Rp 136,6 triliun
ILUSTRASI. Pertamina memproyeksikan, kuota penyaluran jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite, tetap aman. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Transaksi saham di awal 2015 ini tercatat lebih ramai dibanding awal tahun lalu. Dari segi nilai, terjadi kenaikan hingga 41,02%.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi saham sepanjang Januari 2015 mencapai Rp 136,6 triliun. Sedangkan, di bulan pertama 2014, nilai transaksi hanya Rp 96,86 triliun.

Perinciannya, nilai transaksi di pasar reguler pada Januari 2015 sebesar Rp 107,3 triliun. Total volume transaksi dan frekuensi perdagangan masing-masing sebanyak 110,22 miliar saham dan 5,04 juta kali.

Kemudian, di pasar negosiasi, total nilai transaksi mencapai Rp 29,29 triliun. Total volume transaksi tercatat sebesar 37,7 miliar saham dan diperdagangakan sebanyak 9.000 kali.

Sementara, nilai transaksi di pasar tunai sekitar Rp 3 miliar dengan total volume saham sebanyak 5 juta saham. Total frekuensi perdagangan tercatat sebesar 10 kali.

Sebagai perbandingan, sepanjang Januari 2014, transaksi di pasar reguler yang terjadi hanya sekitar Rp 82,99 triliun dengan volume transaksi 58,36 miliar saham.

Adapun, frekuensi perdagangan terjadi sebanyak 3,7 juta kali. Pada  pasar negosiasi terjadi jual beli dengan total nilai sebesar Rp 13,88 triliun. Sedangkan, total volume dan frekuensi transaksi masing-masing sebanyak 19,71 miliar saham dan 8.000 kali.

Lalu, nilai transaksi di pasar tunai tercatat sebesar Rp 2,87 miliar dengan volume transaksi sebesar 510.000 saham. Frekuensi transaksi di pasar transaksi dengan settlement sehari ini hanya terjadi 10 kali.

Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia mengatakan, ramainya transaksi di awal haun ini lantaran adanya January effect.

"Investor menilai tahun ini memiliki prospek bagus di pasar modal," ujarnya belum lama ini.

Tahun lalu, lanjut dia, adalah tahun politik. Sehingga, investor masih ragu untuk menata portofolio investasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×