kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tigaraksa Satria patok bisnis blue gas tumbuh 4%-5%


Senin, 11 Juni 2018 / 16:14 WIB
Tigaraksa Satria patok bisnis blue gas tumbuh 4%-5%


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kompetitor di segmen tabung gas non-subsidi marak, tak menjadikan PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) pesimis mengembangkan bisnis produk tersebut.

Sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina turut meluncurkan produk tabung gas non-subsidi berwarna pink untuk segmen ritel. 

Mengenai persaingan ini, Lianne Widjaja, Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk mengatakan perseroan tetap mampu menggenggam pasar yang cukup signifikan.

"Elpiji non subsidi memang jadi kompetitor, tetapi dari harga jual blue gas tetap lebih mahal jadinya bagi kami tidak masalah," ujar Lianne kepada Kontan.co.id, Senin (11/5). 

Menurutnya, segmen pasar Blue Gas ada di kelas B ke atas.

Soal market share Blue Gas, Lianne mengakui tidak punya data khusus. "Sebab untuk segmen usaha tersebut kami bagi menjadi tiga kategori penjualan yaitu kompor dan grill berbahan bakar gas, alat-alat rumah tangga merek vienta yang tidak berbahan bakar gas, serta gas refill," paparnya.

Sementara untuk market share produk gas refill atau tabung gas, Lianne mengaku TGKA hanya menggenggam sekitar 0,4% saja dari total pasar elpiji nasional. "Kalau dari yang non-subsidi secara nasional market sharenya 1,8%, sedangkan untuk Jawa saja 2,8%," urainya.

Selama ini perseroan masih membatasi area bisnis perseroan yang berhubungan dengan gas hanya untuk Pulau Jawa saja. "Karena memang fasilitas pengisian Bahan Bakar Gas (BBG) yang kami miliki ada di Jakarta dan Surabaya saja," kata Lianne.

Selama ini segmen kompor dan gas, perseroan menggunakan metode direct selling tanpa menggunakan jasa ritel. Di tahun 2018 ini, Lianne mengaku TGKA menargetkan konservatif untuk pertumbuhan bisnis gasnya, kisaran 4%-5%.

Menilik laporan keuangan perseroan di kuartal I 2018, penjualan segmen kompor dan gas tercatat stagnan Rp 90 miliar dimana pada periode yang sama tahun lalu penjualan segmen tersebut juga mencatatkan hasil yang sama.

Sekadar informasi, TGKA mengalokasikan belanja modal untuk Blue Gas mencapai Rp 9,97 miliar sedangkan dana pembelian tabung gas sebesar Rp 6 miliar. Saat ini Blue Gas memasarkan produknya dengan tabung 5,5 kg hanya di wilayah Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×