Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski tipis namun pasangan GBP/USD berhasil mendulang penguatan tipis di tengah bayang kekhawatiran pasar soal proses Brexit yang baru saja dimulai.
Mengutip Bloomberg, Rabu (29/3) pukul 18.45 WIB pasangan GBP/USD terangkat tipis 0,06% ke level 1,2458 dibanding hari sebelumnya.
Alwy Assegaf, Analis PT SoeGee Futures menuturkan memang sejak sore, poundsterling sedang berupaya untuk memperbaiki posisinya pasca pelemahan yang signifikan. Hal tersebut terjadi setelah dimulainya proses pemisahan Britania Raya dari Uni Eropa sejak diserahkannya artikel 50 oleh Theresa May, Perdana Menteri Inggris, dini hari tadi.
“Wajar saja ada penyesuaian posisi apalagi pasar juga sedang menanti kelanjutan sajian data ekonomi AS terbaru untuk mendukung rebound terbatas USD sejak kemarin,” tutur Alwy.
Walau memang penguatan ini dinilai terbatas setelah USD terdukung oleh sajian data ekonomi AS yang positif seperti pernyataan Presiden The Fed Dallas, Robert Kaplan memberikan gambaran bahwa perekonomian AS bergerak dalam jalur yang benar dan tren kenaikan suku bunga tetap bisa dipertahankan.
Belum lagi data-data ekonomi AS yang rilis seperti mengecilnya defisit neraca perdagangan barang AS Februari 2017 dan tumbuhnya indeks manufaktur Richmond AS Februari 2017 juga mendukung rebound USD. “Tapi pasar sekarang antisipasi pernyataan Charles Evans, Presiden The Fed Chicago dan menunggu rilis data penjualan rumah AS juga,” tambah Alwy.
Meski demikian ini tidak merubah tren keseluruhan. Mengingat GBP/USD masih terus dibalut katalis negatif dari Brexit dan itu akan membuat pasangan ini tetap dalam tren bearish. Apalagi beberapa data ekonomi Inggris yang rilis seperti peredaran uang Februari 2017 yang menurun dari 0,9% menjadi minus 0,3% dan persetujuan kredit rumah yang turun dari 69.000 menjadi 68.000 di Februari 2017 tentu akan menyeret langkah poundsterling ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
