kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SSIA baru bisa caplok 40% lahan di Subang


Minggu, 24 Juli 2016 / 19:08 WIB
SSIA baru bisa caplok 40% lahan di Subang


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) baru mencaplok lahan di Subang seluas 120 hektare (ha) sepanjang semester pertama 2016. Ini baru sekitar 40% dari target tahun ini yang mencapai 300 ha.

Dengan tambahan lahan yang telah berhasil dibebaskan pada tahun lalu seluas 360 ha, maka total landbank perseroan saat ini di Subang mencapai 480 ha. Nilai akuisisinya masih di bawah US$ 10 per meter persegi (m2)

Erlin Budiman, Investor Relation SSIA mengatakan, tantangan yang dihadapi perseroan untuk akuisisi lahan di Subang meningkat belakangan setelah beroperasinya tol Cikopo-Palimanan. Belum lagi adanya rencana pembangunan pelabuhan Patimban yang berdekatan dengan kawasan tersebut. "Itu yang membuat akuisisi lahan lambat," katanya, Jumat (22/7).

Sebetulnya, SSIA memang ingin mempercepat pembebasan lahan di kawasan tersebut. Hanya saja, kata Erlin, pencepatan tersebut selalu sejalan dengan peningkatan tantangan yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, pihaknya masih belum memutuskan apakah akan mempertahankan target akuisisi lahan pada tahun ini.

Seperti diketahui, SSIA telah mendapatkan izin pengembangan lahan seluas 2.000 ha di Subang menjadi kawasan industri. Rencananya kawasan ini akan diluncurkan pada tahun 2019.

Tak hanya akusisi lahan, penjualan lahan SSIA di paruh pertama tahun ini juga lesu. Selama enam bulan pertama, perseroan baru berhasil mencatatkan marketing sales atau pra penjualan seluas 1,1 ha dengan harga rata-rata US$ 170 per m2. Pencapaian tersebut baru setara 3,6% dari target tahun ini yakni 30 ha.

Erlin mengklaim lesunya penjualan tersebut lantaran tantangan kondisi ekonomi sepanjang semester pertama masih berat. Ia bilang, sebetulnya minat pembelian (inquiries) tetap ada dengan total lahan yang dijajaki mencapai 60 ha. Namun, prosesnya tidak bisa cepat lantaran investor masih menunggu perkembangan kondisi ekonomi ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×