kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sritex bisa efisien setelah akuisisi 2 perusahaan


Senin, 18 Desember 2017 / 09:05 WIB
Sritex bisa efisien setelah akuisisi 2 perusahaan


Reporter: Riska Rahman | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mengakuisisi dua perusahaan tekstil disambut positif oleh pasar. Buktinya, usai mengumumkan rencana tersebut, harga saham SRIL langsung meningkat.

Harga saham SRIL melonjak 5,65% ke level Rp 374 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (15/12) lalu. Sepanjang tahun ini, harga SRIL sudah naik 15,53%.

Dua perusahaan yang akan diakuisisi SRIL adalah PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries. SRIL dan anak usahanya, PT Sinar Pantja Djaja, telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat.

Pengambilalihan kedua perusahaan ini akan menambah jumlah anak usaha SRIL yang bergerak di usaha pemintalan benang. Sebelumnya, SRIL hanya memiliki Sinar Pantja Djaja yang diakuisisi pada 2013 silam dengan nilai Rp 723 miliar. Dua anak usaha SRIL lainnya, Golden Legacy Pte Ltd dan Golden Mountain Textile & Trading Pte Ltd bergerak di bidang investasi.

Direktur Utama SRIL Iwan Setiawan sebelumnya mengatakan, akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat penjualan ke pasar ekspor. Usai akuisisi, penjualan SRIL ditarget tumbuh sekitar 20% sampai 30%.

Ia belum menyebutkan berapa besar dana yang dibutuhkan untuk akuisisi itu. Tapi, SRIL tengah mempertimbangkan untuk mencari pendanaan dari utang ataupun ekuitas.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyatakan, akuisisi dua perusahaan tekstil tersebut dapat membuat SRIL semakin efisien. "SRIL bisa menekan biaya bahan baku benang yang dibutuhkan untuk produksi," ujar Hans, Minggu (17/12).

Tahun depan, SRIL punya prospek yang menarik. Pasalnya, dengan akuisisi, pasar ekspor SRIL akan makin kuat. "SRIL banyak mengekspor seragam militer. Dengan kondisi geopolitik yang mungkin semakin memanas, dana belanja militer akan meningkat dan membuat SRIL semakin diuntungkan," papar Hans.

Di sisi lain, perusahaan ini punya beban utang yang cukup besar. Saat ini, debt to equity ratio (DER) SRIL mencapai 178%. Walau masih relatif aman, perusahaan tetap harus berhati-hati karena hal tersebut bisa menambah tekanan dalam jangka panjang.

Karena kinerja SRIL masih berpotensi tumbuh, Hans pun merekomendasikan buy saham SRIL dengan target harga Rp 450 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×