kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SRIL menggenjot kontribusi ekspor hingga 56%


Selasa, 14 Maret 2017 / 21:47 WIB
SRIL menggenjot kontribusi ekspor hingga 56%


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman Tbk ingin memperluas kontribusi penjualan dari pasar ekspor. Perusahaan membidik angkanya bisa mencapai 56%. Sementara pada tahun 2016, perusahaan mencatat kontribusinya 52% dari total penjualan selama 2016.

Pertambahan kapasitas produksi pada 2017, menjadi alasan perusahaan meningkatkan penjualan ekspor menjadi 56% dari total penjualan. "Selain itu, kami juga mengembangkan pasar ekspor baru dengan pertambahan portofolio pelanggan global," ujar Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk Iwan Setiawan Lukminto, KONTAN, Selasa (14/3).

Penambahan portofolio pelanggan tersebut, didukung program diversifikasi perusahaan yang mengembangkan inovasi produk baru. Diantaranya seperti tas, ransel, sleeping bag, sarung tangan, tenda, integrated personal protection set yang digunakan oleh tentara khusus.

Selain itu, juga pakaian anti-stain, serta pakaian militer. "Perseroan telah memproduksi pakaian militer dengan spesifikasi tinggi, seperti anti infra merah, anti nyamuk, anti bakteri, tahan api, dan tahan basah," ungkapnya.

Sebagai catatan, pada 2016, perusahaan dengan kode emiten SRIL di Bursa Efek Indonesia itu membukukan penjualan US$ 680 juta. Angka tersebut naik 7,7% dari target pertumbuhan penjualan 5%-8% pada 2016.

Angka penjualan 2015 sebesar US$ 630,3 juta. Kenaikan tersebut merupakan hasil dari peningkatan kapasitas produksi, efisiensi, dan penjualan produk-produk bernilai tambah yang dilakukan oleh perusahaan.

Peningkatan tersebut lantaran ada peningkatan penjualan dari segmen benang sebesar 6,3%, kain jadi sebesar 3,4%, dan pakaian jadi sebesar 28,5% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya.

"Kenaikan itu disebabkan penambahan kapasitas produksi yang selesai dan beroperasi lebih cepat dari yang dijadwalkan sebelumnya, khususnya untuk divisi benang, kain mentah dan pakaian jadi," ujar Iwan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×