kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sosialisasi global bond, DOID menggelar road show


Selasa, 17 Januari 2017 / 19:56 WIB
Sosialisasi global bond, DOID menggelar road show


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), memulai roadshow dalam rangka penerbitan surat utang sebesar US$ 500 juta.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan DOID Errinto Pardede mengatakan, roadshow itu dilakukan ke beberapa kota di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat mulai 18 Januari 2017. Surat utang itu nantinya akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited.

"Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan oleh BUMA untuk melunasi utang." ujarnya di Jakarta, Selasa (17/1).

Penerbitan obligasi ini memang dilakukan untuk menutup sisa pinjaman yang jatuh tempo pada Desember 2019. Rinciannya, sisa pinjaman Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) sebesar US$ 507,39 juta dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) US$ 13,16 juta.

Utang ke SMBC dengan nilai pokok US$ 602,69 juta mematok suku bunga tahunan 4,86%–5,83%. Sementara itu, pinjaman dari CIMB dengan nilai pokok US$ 15,53 juta, suku bunga tahunannya 4,26%–4,83%. Dalam prospektus sebelumnya, DOID mematok bunga maksimal 10%.

Dalam penerbitan obligasi global ini, BUMA mendapatkan peringkat rating Ba3 stabil dari Moody's dan BB- stabil dari Fitch. Perseroan menunjuk J.P Morgan Limited, Merrill Lynch Pte Ltd, dan Morgan Stanley Pte sebagai joint lead managers dan bookrunners.

Rachel Chua, Analis Moody's mengatakan, rating perusahaan Ba3 yang diberikan untuk BUMA menandakan perseroan memiliki hubungan kontrak yang bagus dengan berbagai perusahaan pemegang konsesi batubara besar di Indonesia.

"Sifat kontrak jangka panjang yang menjadi dasar pendapatan perseroan memperlihatkan arus kas yang baik," ujar Chua.

Rating tersebut juga mempertimbangkan profil keuangan BUMA yang didorong oleh kinerja operasional yang kuat dan pengelolaan modal yang baik kala industri tengah dalam tren penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×