kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMGR teseret pelemahan sektor properti


Kamis, 13 Juli 2017 / 21:08 WIB
SMGR teseret pelemahan sektor properti


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Lesunya penjualan properti turut berdampak negatif bagi PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Volume penjualan domestik emiten pelat merah tersebut menurun.

"Sepanjang semester I, volume penjualan domestik sedikit mengalami penurunan, 1% hingga 2%," ujar Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto kepada KONTAN, Kamis (13/7).

Sepanjang semester I 2016, volume penjualan semen domestik SMGR tercatat sebesar 11,99 juta ton. Dengan penurunan tersebut, artinya, volume penjualan domestik SMGR semester I tahun ini antara 11,87 juta ton hingga 11,75 juta ton.

Wajar jika volume penjualan domestik SMGR terseret lesunya sektor properti. Lebih dari 70% penjualan domestik SMGR merupakan semen dalam kemasan. Semen jenis ini banyak digunakan untuk sektor properti.

Asal tahu saja, lesunya sektor properti selama semester I tahun ini terlihat dari perolehan pra penjualan atau marketing salse para pengembang properti. Rata-rata realisasi marketing para pengembang tersebut baru mencapai 32% dari target.

Bahkan, dari lima pengembang besar, hanya PT Pakuwon Jati tbk (PWON) yang mampu mencatat pertumbuhan marketing sales sebesar 5% year on year (yoy) menjadi Rp 1,2 triliun.

Sisanya justru mengalami penurunan perolehan marketing sales. Penurunan terbesar dialami oleh PT Metropolitan Land Tbk (MTLA). Perusahaan mencatat penurunan marketing sales sebesar 8%.

Kendati demikian, SMGR optimistis masih mampu merealisasikan target volume penjualan secara keseluruhan untuk tahun ini. "Kami masih optimistis mampu mencatat pertumbuhan volume penjualan secara keseluruhan 4%," imbuh Agung.

Secara keseluruhan, tahun ini SMGR membidik volume penjualan semen 27,6 juta ton. Membaiknya permintaan secara umum ditambah semakin ramainya proyek infrastruktur terutama mulai semester kedua ini yang mendorong optimisme tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×