kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham untuk PNSB dan BSWD


Selasa, 19 Desember 2017 / 22:03 WIB
Simak rekomendasi saham untuk PNSB dan BSWD


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sisa tahun 2017, beberapa emiten masih agresif ambil ancang-ancang untuk raup pendanaan dari pasar modal. Salah satunya adalah lewat aksi penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dua emiten yang akan melaksanakan rights issue dalam waktu dekat adalah PT Bank Of India Indonesia Tbk (BSWD) dan PT Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS). Sebagaimana pengumuman yang dirilis PNBS, Senin (18/12) perusahaan akan menerbitkan maksimal 7,5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Sementara itu, BSWD mengumumkan bahwa perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 347,20 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Harga penawaran dari saham ini adalah sebesar Rp 1.890 per saham. Cum rights issue ini pada pasar negosiasi dan reguler jatuh pada Rabu (20/12)

Dengan demikian BSWD akan menggalang dana sebesar Rp 656,20 miliar dari penawaran umum terbatas (PUT) III rights issue ini. Adapun dananya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan memperkuat asset produktif untuk penyaluran kredit.

Dua emiten yang akan gelar rights issue ini sama-sama berasal dari sektor perbankan. Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido Hutabarat bilang, sektor perbankan masih menarik untuk dimasuki oleh investor. Hanya saja, Kevin belum bisa memastikan bahwa secara spesifik dua emiten perbankan yang akan rights issue ini bisa menjanjikan untung yang menggiurkan.

“Kedua emiten tersebut, volume harganya tidak begitu tinggi. Kemudian kalau kita lihat dari kinerjany, misalnya BSWD, emiten masih mengalami kerugian tahun ini,” tambah Kepala Riset OSO Sekuritas, Riska Afriani, Selasa (19/12). Ditambah lagi, perolehan dana yang diincar terbilang cukup besar.

Kevin menilai rights issue dua emiten tersebut bisa menarik dan terserap maksimal jika tujuannya adalah untuk ekspansi. “Kalau untuk bayar hutang investor tak akan tertarik. Kalau mau ekspansi, juga harus jelas mau ekspansi ke mana. Mereka harus cari terobosan,” ujar Kevin.

Sementara itu, Riska menilai secara umum rights issue dua emiten tersebut kurang menarik. Hal ini ia ukur dari likuiditas dan volume harga sahamnya. Namun jika harus memilih, Riska melihat rights issue BSWD bisa dipertimbangkan.

“Ruginya tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Artinya, ada upaya manajemen untuk meningkatkan profitabilitas. Apalagi di tahun depan manajemen targetkan pertumbuhan kredit 10%-15%. Hanya saja, secara teknikal kurang likuid,” tambah Riska.

Meski demikian, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee meyakini rights issue dua emiten ini tetap akan terserap. Pasalnya, saat ini menurutnya sudah menjadi sebuah aturan tak tertulis bahwa aksi rights issue harus diiringi dengan kehadiran standby buyer. “Entah pemilik saham lama atau stand by buyer ada di situ. Kemungkinan diambil itu sangat besar,” ujar Hans.

Dilihat dari kondisi pasar, momentum pasar yang sedang bullish di akhir tahun menurut Hans adalah saat yang tepat untuk rights issue. Kevin menambahkan, rights issue akhir tahun masih akan menarik, asalkan tujuan penggunaan dana ke depannya jelas untuk ekspansi.

“Sekarang mereka sudah ambil ancang-ancang untuk kumpulkan dana, di 2018 mereka tinggal eksekusi rencana ekspansi mereka,” ujar Kevin.

Namun, Riska punya pandangan berbeda, menurutnya emiten lebih baik menunda rencana rights issue hingga semester I 2018. “Momentum akhir tahun, dikhawatirkan saham rights issue tak terserap penuh oleh pasar,” ujar dia.

Adapun untuk BSWD dan PNSB, Riska masih rekomendasikan holds. Ia pasang target harga Rp 1.810 per saham untuk BSWD dan Rp 68 per saham untuk PNSB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×