kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak berita portofolio hari ini


Jumat, 28 November 2014 / 07:33 WIB
Simak berita portofolio hari ini
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Agar tidak ketinggalan informasi, sebaiknya Anda menyimak rangkuman berita portofolio di Harian KONTAN edisi 28 November 2014 halaman 6. Di halaman ini, kami menyajikan tiga berita.

Berita utama membahas prospek saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Bisnis emiten produsen batubara tengah meredup. Tapi ADRO  mempunyai strategi agar tetap bernas. Yakni dengan mengembangkan pembangkit listrik atawa power plant. ADRO membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tabalong, Kalimantan Selatan.

PLTU ini dibangun PT Tanjung Power Indonesia (TPI), perusahaan hasil joint venture antara PT Adaro Power dengan anak usaha Korea-West Power Co. Ltd, PT EWP Indonesia. ADRO memiliki 65% saham, dan EWP memiliki 35%. TPI bahkan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT PLN 15 Oktober 2014.  Nilai investasi PLTU berkapasitas 2 X 100 megawatt (MW)  US$ 450 juta-US$ 550 juta memakan waktu 33 bulan.

Analis menilai diversitifikasi bisnis ADRO berdampak positif di tengah harga batubara yang masih lesu. Pembangkit listrik juga berpotensi menaikkan pendapatan ADRO. Pasalnya, produksi batubara ADRO bisa terserap sendiri.

Untuk saham ADRO, Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri  memberikan rekomendasi buy.  Analis MNC Securities Reza Nugraha menyarankan hold. Sedangkan Analis Panin Sekuritas Fajar Indra merekomendasikan netral.

Berita berikutnya mengulas dana kelolaan reksadana saham yang turun. Penyebabnya, investor institusi diperkirakan merealisasikan keuntungan agar kinerja akhir tahun terlihat bagus.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan reksadana saham per 14 Nopember 2014 sebesar Rp 94,66 triliun, turun 1,36% dibanding akhir Oktober 2014. Pada periode itu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya turun 0,78%.
Di sisi lain, terjadi kenaikan dana kelolaan jenis reksadana lainnya.

Analis mengatakan awal Nopember ada kecenderungan investor merealisasikan keuntungan terutama investor institusi agar kinerja akhir tahun ini terlihat bagus. Kendati tengah turun, dana kelolaan reksadana saham hingga akhir tahun diprediksi bakal naik lagi.

Berita terakhir, kami menyajikan prediksi nilai tukar rupiah versus dollar Amerika Serikat. Prediksi dan proyeksi diberikan oleh dua orang analis. Jangan lupa cermati pergerakan harga komoditas minyak, emas, CPO dan batubara di bagian indikator komoditas.

Ulasan selengkapnya dapat dibaca di Harian KONTAN edisi 28 November 2014 halaman 6.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×