kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siloam akan tambah 12 rumah sakit, jangkau remote area


Selasa, 08 Mei 2018 / 13:15 WIB
Siloam akan tambah 12 rumah sakit, jangkau remote area


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk berencana membuka 10-12 rumah sakit baru pada tahun 2018 ini. Hingga April, emiten dengan kode SILO ini sudah membangun tiga rumah sakit baru yaitu Lubuk Linggau (Sumatera Selatan) yang diresmikan Januari lalu, Jember (Jawa Timur) diresmikan April dan Tegalrejo (Magelang) yang pembangunannya sudah tahap topping off.

“Kami harapan tahun ini, tahun 2018, bisa membuka minimal 10 rumah sakit baru, hampir semuanya itu di tempat-tempat yang jauh, istilahnya di remote area,” ujar CEO Lippo Group, James Riady di Jakarta, Selasa (8/5).

James mengatakan, investasi untuk satu rumah sakit diperkirakan sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar.

Rumah sakit yang akan dibangun ini, jelas ini juga akan melayani pasien yang menggunakan kartu BPJS kesehatan. Saat ini, kata dia, hampir semua rumah sakit Siloam sudah bisa menggunakan BPJS.

“Pengalaman kami bekerja sama dengan BPJS itu sangat baik, karena memang itu adalah visi kami. Seluruh Siloam, boleh dibilang mendukung BPJS dan memberikan pelayanan BPJS,” ujar James.

Caroline Riyadi CEO & Deputy President Director Siloam Hospital Group (SHG) mengatakan dari sejumlah rencana pembangunan rumah sakit baru, yang dalam waktu dekat akan dibangun adalah di Semarang, Pasar Baru (Jakarta), Manado, Ambon, Soorng dan Palangkarya.

Caroline mengatakan perusahaan memang berencana membangun 10-12 rumah sakit baru. “Itu target ya, penentuan akhirnya itu tergantung dari proses izin, proses konstruksi, rekruitmen dokter,” ujarnya.

Penentuan lokasi menurut Carolien ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya adanya kebutuhan di daerah itu, ketersediaan lahan, dokter, perawat dan dukungan dari komunitas dan pemerintah daerah setempat. “Kalau ada komunitas yang sangat suportif dan sangat mendambakan kita jauh lebih mudah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×