kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semen Baturaja bidik pendapatan 2018 tumbuh 60%


Kamis, 25 Januari 2018 / 16:54 WIB
Semen Baturaja bidik pendapatan 2018 tumbuh 60%
ILUSTRASI. Semen Baturaja


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) optimistis kinerja tahun ini akan semakin membaik. Produsen semen yang beroperasi di Sumatra Selatan ini mematok target pertumbuhan yang agresif.

Direktur Utama SMBR Rahmad Pribadi mengatakan, volume penjualan SMBR ditargetkan bisa mencapai 2,75 juta ton pada 2018. Jumlah ini naik 56% dari proyeksi volume penjualan tahun lalu sebesar 1,76 juta ton.

Kemudian, pendapatan ditargetkan tumbuh sebesar 60% year-on-year (yoy) dan pertumbuhan laba bersih sebesar 44% yoy. Dengan demikian, perusahaan membidik penjualan tahun ini naik menjadi Rp 2,57 triliun, sementara laba meningkat menjadi Rp 211 miliar.

Meski industri semen masih dihantui potensi kelebihan pasokan, Rahmad yakin, SMBR bisa mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan untuk tahun ini.

"Walaupun secara nasional kelebihan pasokan semen mencapai 30% dari total permintaan, kami yakin target di tahun ini bisa terpenuhi. Pasalnya, beberapa daerah termasuk Sumatra masih kekurangan pasokan semen," ujar Rahmad saat berkunjung ke Kontan.co.id, Kamis (25/1).

Lanjut Rahmad, tahun lalu, permintaan semen mencapai angka 6,5 juta ton. Sementara, kapasitas produksi pabrik semen milik SMBR pasca beroperasinya pabrik Baturaja II pada tahun lalu baru mencapai 3,85 juta ton per tahun. Sehingga, SMBR yang menguasai pasar semen untuk kawasan Sumatra Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung, masih memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar.

SMBR sudah menyiapkan strategi yang bisa membantu perusahaan mencapai target tahun ini. "Kami akan lebih banyak fokus pada penjualan ritel dibanding proyek. Porsi penjualan ritel diharapkan bisa naik menjadi 76% di tahun ini," kata Rahmad.

Strategi ini dipilih lantaran berbagai relaksasi di sektor properti yang telah dibuat pemerintah. Hal ini, kata Rahmad, jadi salah satu katalis positif sektor properti yang diharapkan mampu ikut mendorong kinerja sektor semen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×