kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor consumers good terkena sentimen positif tahun politik


Rabu, 17 Januari 2018 / 22:47 WIB
Sektor consumers good terkena sentimen positif tahun politik
ILUSTRASI. My Noodlez Produk Mie Instan dari PT Indofood


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bobot indeks saham sektor pertambangan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Dari data Bloomberg, secara year to date (ytd) sampai Rabu (17/1) sektor pertambangan memiliki bobot 5,55%. Padahal, sampai dengan penutupan tahun 2017, bobot sektor pertambangan yakni 4,94%.

Meski bobot sektor pertambangan berpotensi bertambah tahun ini, sektor lain seperti consumers good juga menarik disimak. Hal ini tak terlepas dari karakteristik sektor consumers good yang punya ketahanan karena banyak dikonsumsi masyarakat.

Secara year to date (ytd) sektor consumers good punya bobot 22,73%. Sedangkan secara historis tiga tahun ke belakang, sektor ini cenderung punya bobot yang relatif stabil. Pada 2017, sektor ini punya bobot 23%. Sedangkan pada 2016, sektor ini punya bobot 22,42%. Sementara pada 2015, sektor ini punya bobot 23,23%.

Liza Camelia Suryanata, Analis Henan Putihrai menambahkan tahun ini memang akan menjadi tahunnya energi atau pertambangan. Salah satunya dikarenakan OPEC akan menekan produksi, sehingga membuat harga minyak juga masih cukup baik. Namun, selain pertambangan, saham lain yang menarik yakni sektor consumers good.

"Nah, tahun ini juga bisa menggairahkan sektor konsumsi. Diharapkan karena prioritas pemerintah itu rasa-rasanya akan shifting. Dari infrastruktur seperti bangun tol, pelabuhan dan lain-lain menjadi meningkatkan daya beli masyarakat," kata Liza kepada KONTAN di BEI, Rabu (17/1).

Saham yang bisa dicermati diantaranya, seperti INDF, ICBP, dan UNVR. Sedangkan untuk ritel fashion, pada level mid low yakni seperti LPPF, dan RALS. Sedangkan saham rokok, seperti GGRM dan HMSP. "Telekomunikasi juga, tapi gak begitu besar rangenya," katanya.

Lebih lanjut, dia menilai pemerintah ingin meningkatkan daya beli masyarakat. Ini tak terlepas dari tahun politik pada 2018 dan 2019 di mana diprediksi akan banyak uang beredar di masyarakat. "Ini menggairahkan ekonomi dengan bisa belanja kembali dan bisnis riil tumbuh," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×