kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SAM Sejahtera Terproteksi II tawarkan return 10%


Rabu, 08 November 2017 / 19:00 WIB
SAM Sejahtera Terproteksi II tawarkan return 10%


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samuel Aset Manajemen (SAM) segera menawarkan reksadana terbarunya, SAM Sejahtera Terproteksi II. Produk ini ditargetkan memberikan imbal hasil 10% per tahun.

Aset dasar SAM Sejahtera Terproteksi II adalah surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) PT Sunprima Nusantara Pembiayaan, yakni MTN III Sunprima Nusantara Pembiayaan Tahun 2017 Seri A.

Proses bookbuilding diperkirakan mulai minggu ketiga November, sedangkan tanggal emisi diharapkan pada minggu ketiga Desember.

"Kami akan pasarkan untuk ritel," kata Senior Fixed Income Portfolio Manager Samuel Aset Manajemen Herbie Mohede, Rabu (8/11).

Berdasarkan informasi yang diterima KONTAN, minimal pembelian untuk reksadana ini dipatok senilai Rp 10 juta dengan masa locked up hingga jatuh tempo yakni setahun. Pembagian investasi akan diberikan setiap triwulan.

Mengutip data KSEI, MTN III Sunprima Nusantara Pembiayaan ditawarkan dengan bunga 12,5%. Pembayarannya akan dibagikan setiap triwulan dengan tenor sepanjang 370 hari kalender atau satu tahun. Agen pemantau dan agen jaminan surat utang ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan selaku arranger adalah PT MNC Sekuritas.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, imbal hasil reksadana sebesar 10% sangat menarik. Menurutnya, korting dari tawaran bunga yang dicantumkan KSEI bakal dialirkan untuk biaya manajemen.

Sesuai sifat MTN yang terproteksi, maka saat produk ini sudah melantai, hingga akhir tahun imbal hasilnya bakal tetap 10%. Menurut Wawan, tawaran ini sangat bagus. Namun, mengingat sifat MTN yang tidak terdaftar di bursa, ia mengingatkan ada risiko yang bisa membayangi produk reksadana.

"Sifat MTN terbatas tidak tercatat di bursa jadi seperti surat utang antara dua pihak, jadi bagaimana investor melihat laporan keuangan perusahaannya akan sulit, maka mereka harus mempercayai fund manajernya," jelas Wawan.

Ia menambahkan jumlah pembelian minimal reksadana Rp 10 juta relatif kecil dan tenornya yang singkat satu tahun menandakan perusahaan yang mengeluarkan surat utang tersebut sedang membutuhkan dana cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×