kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham telekomunikasi jenuh jual, kinerja masih oke


Rabu, 22 November 2017 / 20:47 WIB
Saham telekomunikasi jenuh jual, kinerja masih oke


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten yang bergerak di sektor telekomunikasi terkoreksi dalam tiga bulan terakhir. Hal ini tergambar pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Analis melihat adanya kondisi jenuh jual akibat ekspektasi pasar yang tinggi.

Pada perdagangan Rabu (22/11), harga saham EXCL turun tajam sebesar 2,91% ke level Rp 3.000 per saham. Tiga bulan terakhir terlihat penurunan harga sebesar 11,24%. Di hari yang sama, saham ISAT juga turun 1,85% ke level Rp 5.300 per saham. Tiga bulan terakhir, harga saham ISAT sudah turun sebesar 17,83%.

Sementara itu, saham TLKM pada perdagangan Rabu (22/11) stagnan di level Rp 4.200 per saham. Selama tiga bulan terakhir, saham TLKM sudah tergerus 11,95%.

Analis Mirae Sekuritas Giovanni Dustin menilai, secara sektoral memang terjadi kondisi jenuh jual (oversold) pada saham-saham telekomunikasi. Isu utama yang menyebabkan munculnya kondisi ini adalah soal profitability.

Kinerja emiten telekomunikasi memang tak bisa disebut mengecewakan. Hanya saja, investor memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap kinerja dari emiten sektor telekomunikasi. “Tapi kenyataanya earning operator di kuartal III-2017 masih relatif oke. Jadi harga saham turun seperti sekarang, itu agak berlebihan,” ujar Giovanni, Rabu (22/11).

Mereview kembali, EXCL mencatat kenaikan pendapatan 5,09% year on year (yoy) menjadi Rp 16,9 triliun per September 2017. Di periode yang sama, pendapatan ISAT juga naik 4,8% yoy, menjadi Rp 22,56 miliar. Sementara itu, pendapatan TLKM naik 12,54% yoy menjadi Rp 97 triliun.

Namun, menurut Giovanni, pertumbuhan ini tak seagresif pada kuartal-kuartal sebelumnya. Hingga semester I 207, contohnya, pendapatan TLKM naik lebih tinggi yakni 13,4% yoy, sedangkan ISAT mencatat kenaikan pendapatan 8% yoy.

Meski saat ini saham-saham telekomunikasi sudah turun dalam, analis Heinan Putihrai Sekuritas Josscarios optimistis, ada potensi kenaikan lagi. “Valuasi saham-saham masih memberikan potensi untuk kembali naik. Ini momentum bagi investor untuk masuk,” ujar Josscarios.

Ia mematok target harga saham TLKM di level Rp 5.600 per saham, EXCL di level Rp 4.200 per saham, dan ISAT di harga Rp 7.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×