kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham sektor konstruksi primadona semester II?


Selasa, 01 Agustus 2017 / 21:28 WIB
Saham sektor konstruksi primadona semester II?


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Musim rilis kinerja keuangan emiten akan segera berakhir. Bagaiman prospek kinerja emiten di semester II? 

Emiten sektor konstruksi diproyeksikan masih akan memperlihatkan pertumbuhan baik di semester II 2017. Sektor komoditas disebut akan menyusul.

Meski demikian, masih ada sentimen dari luar negeri yang patut diwaspadai. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat, sektor saham konstruksi berpotensi menorehkan kinerja baik di semester II 2017.

Khususnya untuk perusahaan-perusahaan konstruksi pelat merah. Pasalnya, sentimen-sentimen negatif dari dalam negeri cenderung mereda.

“Di semester I ada perlambatan daya beli, iklim politik juga tidak baik. Semester II iklim politik jauh lebih tenang,” jelas Hans.

Masih dilihat dari lingkup emiten BUMN, perbankan juga ia prediksikan mencatat kinerja baik. Hal ini didorong pencadangan yang terus turun.

“Tahun lalu perbankan memang kurang bagus. Tapi semester II harga saham korporasi cenderung bagus jadi perbankan sepertinya bisa lebih baik,” tutur Hans.

Dilihat dalam lingkup yang lebih luas, baik emiten BUMN maupun swasta di sektor komoditas juga menunjukkan potensi membaik. Meski belum membaik secara permanen, emiten kelapa sawit (CPO) dan batubara menurut Hans masih cukup bagus untuk trading.

Tak lupa Hans mengingatkan beberapa sentimen yang mungkin muncul di semester II. Kebanyakan sentiment akan datang dari luar negeri, seperti suku bunga The Fed, hilangnya momentum Trump mendorong ekonomi Amerika Serikat (AS) akibat masalah dengan Rusia, serta panasnya semenanjung Korea.

“Dari dalam negeri cukup bagus. Hanya saja rencana pemerintah menurunkan defisit. Jangan sampai ada pemotongan anggaran,” jelas Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×