kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham ROTI tetap prospektif meski ada aksi boikot


Selasa, 13 Desember 2016 / 17:02 WIB
Saham ROTI tetap prospektif meski ada aksi boikot


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Produk Sari Roti menjadi perbincangan pasca aksi damai 212. Pada awalnya produk dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menuai pujian dari peserta aksi 212 karena membagikan roti gratis. Namun, pujian berubah menjadi ajakan boikot setelah emiten berkode ROTI ini mengklarifikasi jika pembagian itu bukan bagian dari pihak perusahaan.

Dan sayangnya aksi boikot tersebut ternyata dinilai tidak signifikan, pasalnya masyarakat Indonesia sudah pintar memilih mana produk yang baik, mana yang tidak. Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menilai tidak ada pengaruhnya baik ke saham ROTI maupun ke penjualan produk Sari Roti.

“Saya pikir tidak ada efek berarti (upaya boikot produk Sari Roti), karena konsumen Indonesia kan sudah pintar,” ujar Hans kepada KONTAN, Selasa (13/12).

Dia juga mengomentari langkah klarifikasi dari ROTI yang mengatakan tidak ikut campur dalam kegiatan politik, dan kegiatan pembagian secara gratis produk Sari Roti di luar kegiatan perusahaan merupakan tindakan yang tepat. “Langkah itu sudah tepat, karena dia perusahaan Tbk,” ungkapnya.

Sayangnya konfirmasi yang diajukan KONTAN kepada manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk baik melalui email maupun WhatsApp belum ditanggapi oleh pihak ROTI sampai berita ini diterbitkan. Apakah upaya sebagian pihak ini mempengaruhi kinerja ROTI baik dari sisi saham maupun penjualan atau tidak.

Namun jika berbicara prospek dari emiten tersebut, Analis NH Korindo Securities, Bima Setiaji menyampaikan prospek dari perusahaan ini sangat menjanjikan pada tahun-tahun mendatang. Sebab, ROTI sudah menargetkan menguasi pasar di ASEAN. Pada 2017 saja, ROTI akan ekspansi ke Filipina di mana jumlah penduduknya mencapai 100 juta jiwa, kedua terbesar di ASEAN.

Kemudian, laba ROTI juga dinilai masih bisa tumbuh signifikan, salah satu penyebabnya penurunan bahan baku pembuatan roti,  yaitu gandum dan kemasan serta upah. “Fluktuasi harga gandum dunia juga turut mempengaruhi marjin keuntungan ROTI,” katanya.

Apalagi, kelebihan dari ROTI yaitu dari sisi saluran distribusi. Produk ROTI sudah masuk ritel modern seperti Alfamart, Indomart. Selain itu produk ROTI juga sudah terdapat di mana-mana. Sedangkan pesaing lainnya, apalagi roti homemade UKM kesusahan masuk Indomart karena perlu fee listing dan skala besar.

“Apalagi ROTI itu efisiensi gross margin-nya bagus sekali, karena bisa beli bahan baku langsung dari pabrik afiliasi, yaitu Bogasari,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×