kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham ROE tinggi, tetap perhatikan fundamental


Selasa, 17 Oktober 2017 / 21:13 WIB
Saham ROE tinggi, tetap perhatikan fundamental


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten dalam bursa memiliki return on equity (ROE) yang tinggi. Data tersebut bisa menjadi salah satu indikator pelaku pasar dalam mempertimbangkan masuk ke portofolio saham. Namun, apakah ROE tinggi sudah menjamin emiten tersebut bisa menjanjikan?

Mengacu data Bloomberg, lima emiten dengan ROE tertinggi diantaranya seperti PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dengan ROE sebesar 201,80%, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar 157,43%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 137,12%, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar 112,85% dan PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) sebesar 60,99%.

Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, pihaknya lebih tertarik menjagokan emiten UNVR. Meskipun saat ini memiliki harga yang cukup mahal, saham UNVR masih likuid. "Likuiditas ini penting, karena menjadi tujuan untuk mengambil untung," terang Reza kepada KONTAN, Selasa (17/10).

Lebih jauh dia menyatakan, selain pertimbangan likuiditas pasar, pertimbangan lain adalah faktor fundamental bisnis perusahaan. Menurut dia, UNVR masih memiliki bisnis yang kuat. "Lihat juga pertumbuhan fundamental kalau masih growth maka masih baik," imbuh Reza.

Selain itu, faktor psikoligis pasar bisa mempengaruhi harga saham ke depan. Reza merekomendasikan buy UNVR. Saat ini UNVR berada pada level Rp 50.000. Target ini sudah tercapai. Sedangkan target harga berikutnya, yakni Rp 51.500. "Kalau lihat dari trennya, saham ini, belum ada berita negatif," ujar Reza.

Reza menambahkan, saat ini UNVR memiliki PER sebesar 55,89 kali, dengan PBV sebesar 76,52 kali. Angka tersebut terhitung mahal. Namun, dia memiliki pertimbangan lain. "Mungkin banyak yang bilang PER mahal dan naik terbatas. Tapi perlu lihat dari sisi likuditas dan pertumbuhah fundamentalnya yang baik. Artiya tidak jadi masalah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×