kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham lapis kedua bisa jadi penggerak IHSG


Minggu, 22 Oktober 2017 / 20:13 WIB
Saham lapis kedua bisa jadi penggerak IHSG


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih layak untuk dikoleksi. Analis berpendapat, beberapa saham ini masih akan jadi penggerak IHSG di kuartal ke empat ini.

INKP misalnya yang hingga saat ini sudah mencatatkan kenaikan hingga 385% secara year to date (ytd). Anak usaha Sinarmas di bidang pup and paper ini diprediksi akan mencatatkan kenaikan yang cukup berarti di kuartal 4.

"Tadinya investor beranggapan bahwa industri kertas akan mati, namun sekarang, investor melihat dengan horison yang lebih luas seperti pembuatan kardus dari kertas, sehingga masyarakat sadar bahwa hal itu bisa membuat kinerja INKP meningkat." kata Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas kepada Kontan.co.id, Minggu (22/10).

Hal yang sama juga terjadi dengan BRPT. Dengan berfokus pada penggunaan industri kimia dan memperoleh pendapatan yang cukup baik dari industri ini, BRPT menjadi emiten yang layak untuk dilirik. Begitu pula anak usahanya, TPIA.

Yang jelas, untuk mempertahankan posisi ini, emiten harus memberikan informasi-informasi sehingga investor tertarik untuk membeli saham-saham milik emiten. Menurut Reza, saham-saham second liner punya peluang untuk merebut posisi movers IHSG tersebut lantaran harga saham yang cenderung masih murah.

Saham-saham second liner yang dimaksud Reza sebagai contoh di sektor Agri yakni BWPT dan SIMP yang lebih murah dibandingkan dengan AALI, sedikit berita dari perusahaan tersebut saja bisa menjadi penggerak saham emiten yang masih murah tersebut.

INAF dan juga KAEF masih bisa diincar dengan melihat harganya yang masih murah. Selain itu, di sektor komoditas, Reza melihat peluang untuk mengkoleksi saham saham batubara seperti PTBA dan juga ADRO.

Saham-saham perusahaan yang baru saja melaksanakan Initial Public Offering (IPO) menurut Reza juga layak untuk diperhatikan melihat pertumbuhan KIOS yang juga sangat baik di pasar.

Terkait dengan saham-saham big cap dengan kapitalisasi pasar yang besar, menurut Reza, mungkin masih akan bisa menjadi penggerak, asalkan perusahaan masih rajin memberikan informasi kepada publik dan tak tersandung dengan informasi yang merugikan emiten tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×