kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah masih terseret kenaikan bunga The Fed


Rabu, 21 Juni 2017 / 22:26 WIB
Rupiah masih terseret kenaikan bunga The Fed


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pergerakan rupiah masih terimbas kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, Rabu (21/7), nilai tukar rupiah melemah 0,20% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 13.318 per dollar AS.

Faisyal, Research and Analyst monex Investindo Futures menilai, sentimen eksternal masih mendominasi rupiah sehingga bergerak melemah.

Setelah pekan lalu, The Fed mengerek suku bunga acuan, maka awal pekan ini AS memberi sinyal akan menaikkan suku bunga kembali. Sinyal tersebut muncul setelah Presiden Fed New York William Dudley menyatakan seharusnya inflasi di AS berjalan beriringan dengan mulai membaiknya pasar tenaga kerja. Hal ini memunculkan spekulasi kenaiakan suku bunga AS akan terjadi dalam waktu dekat.

Senada, Analis Pasar Uang Bank Mandiri Renny Eka Putri mengatakan, beberapa hari terakhir, kebijakan bank sentral AS mewarnai pergerakan rupiah. “Perkembangan ekonomi AS masih sesuai harapan dan akan ada kenaikan suku bunga lagi, ini menyebabkan investor kembali mengoleksi dollar AS di market,” kata Renny.

Sementara perdagangan domestik menjelang libur Lebaran cenderung mulai sepi. “Market tidak terlalu banyak mengoleksi rupiah bahkan banyak rupiah yang dicairkan dalam bentuk cash untuk kebutuhan Lebaran,” kata Renny. Hal ini turut menekan rupiah pada hari ini. Terlebih, sentimen dalam negeri belum ada yang bisa menahan sentimen negatif dari luar negeri. “Data dalam negeri belum ada yang akan dirilis lagi,” kata Renny.

Meski demikian, Faisyal memprediksi, besok (22/6), kurs rupiah berpeluang menguat, karena hasil data perumahan AS yang keluar malam ini diprediksi tak solid. Selain itu, beberapa hari terakhir The Greenback melemah seiring dengan jatuhnya yield obligasi AS dan harga minyak. “Jika pelemahan ini terus berlanjut maka besok akan memberi energi positif bagi rupiah,” kata Faisyal.

Rupiah diramal cenderung konsolidasi dan menguat terbatas di kisaran Rp 13.300-Rp 13.325 per dollar AS. Sementara, Renny memprediksi, rupiah akan berada di kisaran Rp 13.290-Rp 13.325 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×