Reporter: Dityasa H Forddanta, Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) bakal menggelar rights issue alias penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) I perusahaan.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, Kamis (1/2), RBMS bakal melepas 1,18 miliar saham. Harga pelaksanaannya sebesar Rp 216 per saham. Sehingga, RBMS bakal meraup dana segar Rp 256,01 miliar melalui aksi korporasi tersebut.
Setiap pemegang 19 saham yang namanya tercatat hingga 27 Maret 2018 mempunyai 69 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan. Efek dilusi bagi pemegang saham yang tidak mengambil haknya cukup besar, yaitu mencapai 78,39%.
RBMS akan menggunakan Rp 74,45 miliar dari dana perolehan rights issue untuk mengakusisi 41.363 saham PT Tiara Raya Bali International. Sehingga, RMBS akan menguasai hampir 60% saham perusahaan itu. Lalu, sebesar Rp 120 miliar dari total dana rights issue untuk meningkatkan penyertaan saham dalam Tiara Raya Bali International.
RBMS juga akan menyisihkan Rp 45,14 miliar untuk pinjaman kepada anak usaha perusahaan, yakni PT Alam Indah Selaras. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja RBMS.
Perusahaan sudah memperoleh restu dari para pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 15 Januari 2018 untuk melaksanakan hajatan ini. PT Sinarmas Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga sisa saham RBMS dalam rights issue ini.
Adapun, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 22 Maret 2018, sementara di pasar tunai jatuh pada 27 Maret 2018.
Tanggal pencatatan alias recording date pada 27 Maret 2018, dan akan didistribusikan sehari setelahnya. Saham baru ini rencananya dicatatkan pada 29 Maret 2018 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
