kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,99   7,54   0.82%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana online digemari investor


Kamis, 18 September 2014 / 08:38 WIB
Reksadana online digemari investor
ILUSTRASI. Daging ayam, makanan yang bisa bikin payudara makin besar dan kencang.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Fasilitas transaksi atau platform reksadana online kian semarak. Sejumlah manajer investasi dan perusahaan sekuritas berlomba-lomba menawarkan fasilitas online, lantaran bisa memudahkan investor bertransaksi tanpa harus mendatangi kantor manajer investasi.

Lihat saja, PT Panin Asset Management yang mengusung layanan virtual account. Fasilitas ini diperkenalkan sejak Juni tahun ini. Dengan fasilitas itu, investor bisa melakukan top up reksadana secara online. Investor hanya perlu mentransfer dana ke nomor virtual account yang diberikan pihak Panin Asset Management saat pertama kali investor bertransaksi.

Setelah dana ditransfer, otomatis transaksi top up berhasil. "Tak perlu log in atau kirim bukti transfer," kata Rudiyanto, Head of Operation and Business Development Panin Asset Management, Selasa (16/9). Ia mengklaim, saat ini, sudah lebih dari 6.500 investor yang menggunakan fasilitas virtual account, meningkat dibanding Juni lalu yang sekitar 4.000 investor.

Perusahaan ini mengaku getol mengkampanyekan penggunaan virtual account bagi investor, karena lebih efisien ketimbang transaksi konvensional. "Selain itu menghindari kesalahan operasional, seperti salah input atau lupa memproses, " tutur Rudiyanto.

Pemain lain, Bahana TCW Investment Management telah menawarkan platform online sejak dua tahun lalu, bertajuk SINAR (Berinvestasi Benar). Direktur Utama Bahana TCW, Edward Lubis menyatakan, sudah 1.000 investor menggunakan SINAR. "Mayoritas bertransaksi reksadana saham dan pasar uang," ungkapnya.

Ada pula PT Phillip Securities yang meluncurkan fasilitas online bertajuk Reksadanaku sejak Juli lalu. Sebelumnya, pada Maret 2014, PT Indo Premier Securities meluncurkan supermarket reksadana IPOT Fund. Saat ini, ada 73 produk reksadana racikan 16 manajer investasi yang dijual melalui platform tersebut. Manajer investasi yang jualan melalui IPOT Fund antara lain, PT First State Investments dan PT Sinarmas Asset Management.

Porsi masih kecil

Kendati mulai ramai, kontribusi transaksi online terhadap pertumbuhan dana kelolaan masih kecil. Edward mengaku, transaksi melalui SINAR baru menyumbang kurang dari 1% terhadap dana kelolaan Bahana TCW yang kini mencapai Rp 24,1 triliun.

Head of Sales dan Marketing First State Investments, Harsya Prasetyo, bilang, transaksi reksadana online melalui IPOT Fund baru menyumbang kurang dari 0,1% terhadap total dana kelolaan. First State menjual empat reksadana melalui IPOT Fund. "Dana kelolaan melalui IPOT per 31 Agustus hampir Rp 1 miliar. Sedangkan total dana kelolaan kami saat ini Rp 6,4 triliun," kata Harsya.

Senada, Direktur Sinarmas Asset Management, Jamial Salim mengaku, penjualan reksadana melalui IPOT masih kecil, yaitu sekitar Rp 2,5 miliar dari 105 investor. Rudiyanto menyatakan, pihaknya tak mematok target khusus penambahan dana kelolaan melalui virtual account. "Ini layanan yang memudahkan investor, bukan produk," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×