kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPP terbitkan obligasi Rp 1,5 triliun untuk danai pembangunan proyek infrastruktur


Kamis, 24 Mei 2018 / 19:58 WIB
PTPP terbitkan obligasi Rp 1,5 triliun untuk danai pembangunan proyek infrastruktur
ILUSTRASI. Direktur Utama PT PP Tbk Lukman Hidayat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) akan kembali mencari dana dari pasar modal untuk mendanai pembangunan proyek infrastruktur baik lewat investasi langsung maupun sebagai modal kerja. Emiten pelat merah ini akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun.

Penerbitan obligasi itu merupakan tahap pertama dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang ditargetkan PTPP sebesar Rp 3 triliun. Obligasi itu akan diterbitkan dalam dua seri yaitu Seri A untuk jangka waktu tiga tahun dengan kupon 8,25% dan Seri B untuk jangka waktu lima tahun dengan kupon 8,5%.

Lukman Hidayat, Direktur Utama PTPP mengatakan, dana tersebut akan dipakai untuk berinvestasi di beberapa proyek infrastruktur baik di sektor jalan tol, energi, minyak dan gas, serta untuk bisnis pengolahan air minum.

Investasi di jalan tol dilakukan di ruas Serang-Panimbang. Lalu di sektor Pelabuhan, perusahaan bersama dengan Pelindo I dan Wilmart membangun pelabuhan di Dumai. "Sementara di sektor energi, kami sedang dalam proses menggarap proyek energi terbarukan di Sulawesi dengan Indonesia Power," jelas Lukman di Jakarta, Kamis (24/5).

Di sektor air, PTPP akan berinvestasi di beberapa proyek Sistem Pengolahaan Air Minum (SPAM) yang sudah dan akan diperoleh lewat tender. Beberapa proyek yang sedang dibidik diantaranya ada di Bekasi, Tangerang Selatan, Riau dan Bali.

Investasi yang akan dilakukan PTPP masih di sektor-sektor tersebut. Sementara rencana investasi perusahaan di sektor kebandarudaraan kemungkinan akan dibatalkan. Sebelumnya, perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan Angkasa Pura I untuk berinvetasi di Bandara Kulonprogo dimana kepemilikan saham PTPP disana sebesar 40%.

"Dalam perjalanan setelah kerjasama beberapa bulan, AP I mengubah skema pengembangan bandara itu dan skema invetasinya akan diubah sehingga invetasi PTPP akan batal dan kami akan mengarap proyek secara reguler sebagai kontraktor biasa. Ini masih menunggu proses sampai lebaran mendatang," jelas Lukman.

Dengan batalnya PTPP berinvestasi di Bandara Kulonprogo, perusahaan kemudian mengalihkan alokasi dana yang semua sudah disiapkan dengan berinvetasi di proyek hotel dan jalan tol.

PTPP akan membangun hotel Paramount di Mandalika bekerjasama dengan perusahaan asing EBD Paragon. Investasi proyek ini mencapai Rp 1,3 triliun. "Sementara proyek jalan tol masih sedang kita bidik di Jabodetabek. Jadi tadinya alokasi untuk invetasi di bandara sekitar Rp 4 triliun, itu akan kita alokasikan buat Hotel dan jalan tol ini," jelas Lukman.

Tahun ini, PTPP hanya akan menerbitkan obligasi Rp 1,5 triliun. Adapun tahap kedua rencananya baru akan diterbitkan tahun depan sesuai dengan kebutuhan pendanaan perusahaan. "Kalau untuk modal kerja, kita masih bisa dapatkan dari bank. Kemungkinan kalau cari dana lagi, kami akan kembali terbitkan pertetual bond," kata Agus Purbianto, Direktur Keuangan PTPP.

Sementara terkait pencapaian kontrak baru, PTPP telah berhasil mengantongi Rp 11,3 triliun hingga akhir April 2018 atau tumbuh 25% dari periode yang sama tahun lalu. Kontrak anyar ini setara 23% dari total target perusahaan tahun ini.

Kontrak baru itu terdiri dari Rp 8,95 triliun yang didapatkan langsung oleh induk dan Rp 2,37 triliun dari anak usaha. Perolehan itu masih didominasi proyek BUMN dengan porsi 47,64%, disusul proyek swasta 44,4%, dan APBN 7,92%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×