kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPP: Leverage kami sangat terkendali


Senin, 11 Desember 2017 / 19:27 WIB
PTPP: Leverage kami sangat terkendali


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu tersendatnya cashflow emiten konstruksi pelat merah menjadi salah satu perhatian pasar belakangan ini. Meski demikian, PT PP Tbk (PTPP) memastikan kondisi keuangannya masih dalam kondisi yang sehat.

Hal ini tercermin dari sejumlah rasio keuangan perusahaan. Hingga September 2017, perusahaan konstruksi ini memiliki total utang berbunga, sebesar Rp 8,2 triliun. Sementara, posisi ekuitas PTPP tercatat Rp 12,5 triliun.

Dari situ terlihat, rasio utang terhadap ekuitas PTPP hanya sekitar 0,6 kali. Bukan hanya terhadap ekuitas, rasio utang PTPP terhadap asetnya juga masih jauh di bawah 1 kali mengingat total aset PTPP sebesar Rp 35,3 triliun. "Posisi ini menunjukan tingkat leverage kami yang sangat terkendali," ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana, Senin (11/12).

Dari segi EBITDA, angkanya mencapai Rp 1,8 triliun. Nilai ini naik sekitar 45% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,2 triliun.

PTPP mengungkapkan, jika pencapaian EBITDA tersebut dibandingkan dengan total utang berbunga, maka PTPP memiliki rasio debt to EBITDA dan net debt to EBITDA secara 12 bulan berjalan masing-masing sebesar 3,13 kali dan 0,70 kali.

Selain itu, PTPP juga memiliki rasio EBITDA interest coverage sebesar 7,53 kali per September 2017 dibandingkan pencapaian sebesar 6,38 kali per September 2016.

Tumiyana menambahkan, tingkat kesehatan dan kekuatan struktur modal PTPP juga secara independen telah dinilai oleh lembaga pemeringkat Pefindo. Awal bulan ini, Pefindo telah menetapkan rating single A plus (“A+”) dengan outlook stabil. "Ini artinya, PTPP memiliki kesehatan keuangan yang sangat baik dan dipercaya dapat mempertahankan profil keuangan yang sehat dalam 12 bulan ke depan," pungkas Tumiyana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×